Korban lainnya Wahidin, warga Desa Kedungwuluh Kecamatan Padaherang juga mengalami hal serupa, dirinya dijanjikan US akan mendapatkan bantuan sebesar Rp. 100.000.000 untuk pembangunan madrasah, lalu US meminta biaya operasional perjalanan yang tidak sedikit.
"Saya bertemu US bersama Ustad Salim yang datang ke rumah saya, dan mengatakan akan memberikan bantuan berupa bangunan madrasah dengan nominal 100 juta rupiah. Karena saya sebagai guru ngaji di kampung saya, tentu sangat senang akan mendapatkan bantuan," kata Wahidin.
Lalu tambah Wahidin, US meminta BOP untuk perjalanan dengan dalih agar segala sesuatunya lancar dan cepat terlaksana.
"Saya awalnya memberikan uang sebesar Rp. 2.400.000, dan kedua kalinya kepada oknum US sebesar Rp, 1.200.000, ini belum termasuk ongkos-ongkos yang US pinta agar semuanya lancar katanya, dan US juga menjanjikan akan mendapatkan CSR dari bank BJB,"jelasnya.
Kepada korban lainnya Yahya warga Padaherang yang juga guru ngaji, US juga menjanjikan hal yang sama, yakni akan memberikan bantuan untuk madrasah dan CSR dari bank BJB, Yahya sudah menyerahkan uang kepada US sebesar Rp. 2.000.000, dan berikut ongkos-ongkos juga, tambah Wahidin.
Editor : Irfan Ramdiansyah