“Tidak hanya Sunda dan Jawa saja, Melayu, Papua, Sulawesi dan banyak lagi yang lainnya,"jelasnya.
Ia berharap, dengan digelarnya festival ini jadi sarana komunikasi antar warga dan para siswa yang beragam.
"Pada Oktober ini bulannya bahasa di Indonesia, maka dari itu kami rayakan dengan cara menghadirkan beragam bahasa yang ada di indonesia untuk bisa hadir di Pangandaran," kata Athif.
Pihaknya menampilkan dari mulai sandang, pangan, papan yaitu pakaian adat, makanan juga bangunan nya yang khas sesuai dengan tempat asal.
"Bukan hanya itu saja, ditampilkan juga kebudayaan-kebudayaan serta nilai-nilai budaya melalui orasi, puisi, nyanyian-nyanyian juga tarian," tuturnya.
Dan juga menghadirkan kebudayan- kebudayaan dengan aktivitas-aktivitas dan diharapkan pertemuan antara pengunjung dan para siswa bisa menjadi salah satu cara belajar kita atau pun masyarakat tentang keberagaman yang ada di Indonesia.
Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP Toto Purbiyanto, menambahkan, kehadirannya salah satu tugas fungsi menginternalisasikan nilai Pancasila.
"Kita mencoba untuk membawa pancasila itu menjadi suatu habitus milik keseharian ya ini lah salah satunya," jelasnya.
Sekolah SMK Bakti Karya ini, kata Toto, ini suatu kegiatan yang luar biasa bagaimana para siswa- siswi disini dikembangkan potensinya melalui orasi, pidato untuk berinovasi.
"Ya ini yang kami harapkan, anak-anak Indonesia aktif kreatif inovatif tentunya akan selalu kami dorong untuk ke arah sana," ungkapnya.
Pihaknya mengaku bangga dan senang bisa ikut, bekerjasama dalam kegiatan ini yaitu Festival Bahasa, pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah