PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - SMK Bakti Karya di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Jawa Barat, kembali menggelar Festival 28 Bahasa, Sabtu (21/10/2023). Festival ini diikuti oleh para pelajar SMK Bakti Karya, dimana para siswa-siswi nya berasal dari berbagai Provinsi di Indonesia.
Festival 28 Bahasa yang di inisiasi SMK Bakti Karya ini bertujuan, agar para siswa bisa lebih mengenal keaneka ragaman suku dan Budaya yang ada fi Indonesia.
Ketua Pelaksana Jujun Junaedi mengatakan, kegiatan ini pada dasarnya mewadahi karya-karya siswa dengan latar belakang budaya yang berbeda.
“Adanya orasi, puisi, teater, tari dengan membawa ciri khas daerahnya masing-masing, agar lebih dikenal dan di ketahui," Ucapnya kepada wartawan, dilokasi kegiatan.
Baik untuk siswa yang ada di Pangandaran atau pun yang di luar Pangandaran yaitu di Indonesia, tambah Jujun.
"Sangat sulit sekali untuk menemui orang Indonesia yang berbeda-beda. Biasanya kan Jawa sentral,” ujar Jujun.
Ia pun mengatakan, siswa-siswi yang ada di sekolah SMK Bakti Karya Parigi ini dari berbagai daerah dan provinsi di Indonesia semua berkumpul, baik itu orangnya, makanan khas daerah dan juga miniatur rumah khas daerah masing-masing.
“Yang menjadi ciri khas kegiatan ini adalah penampilan-penampilannya itu menggunakan khas daerah masing-masing,” ungkapnya.
"Sekarang saja untuk penggunaan bahasa daerah atau bahasa ibu sudah mulai langka, makin hari makin kurang penguasaan bahasa daerah,” ucapnya.
Festival saat ini, kata Jujun, terbilang lengkap karena ada 28 daerah di Indonesia.
“Festival 28 Bahasa ini diselenggarakan sejak 2016, dan sekarang Festival yang ke 7. Dan untuk siswa yang Paling jauh dari Papua,” jelasnya.
Kepala SMK Bakti Karya Parigi Athif mengatakan festival ini memang bertujuan untuk menampilkan keberagaman bahasa yang ada di Indonesia.
“Tidak hanya Sunda dan Jawa saja, Melayu, Papua, Sulawesi dan banyak lagi yang lainnya,"jelasnya.
Ia berharap, dengan digelarnya festival ini jadi sarana komunikasi antar warga dan para siswa yang beragam.
"Pada Oktober ini bulannya bahasa di Indonesia, maka dari itu kami rayakan dengan cara menghadirkan beragam bahasa yang ada di indonesia untuk bisa hadir di Pangandaran," kata Athif.
Pihaknya menampilkan dari mulai sandang, pangan, papan yaitu pakaian adat, makanan juga bangunan nya yang khas sesuai dengan tempat asal.
"Bukan hanya itu saja, ditampilkan juga kebudayaan-kebudayaan serta nilai-nilai budaya melalui orasi, puisi, nyanyian-nyanyian juga tarian," tuturnya.
Dan juga menghadirkan kebudayan- kebudayaan dengan aktivitas-aktivitas dan diharapkan pertemuan antara pengunjung dan para siswa bisa menjadi salah satu cara belajar kita atau pun masyarakat tentang keberagaman yang ada di Indonesia.
Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP Toto Purbiyanto, menambahkan, kehadirannya salah satu tugas fungsi menginternalisasikan nilai Pancasila.
"Kita mencoba untuk membawa pancasila itu menjadi suatu habitus milik keseharian ya ini lah salah satunya," jelasnya.
Sekolah SMK Bakti Karya ini, kata Toto, ini suatu kegiatan yang luar biasa bagaimana para siswa- siswi disini dikembangkan potensinya melalui orasi, pidato untuk berinovasi.
"Ya ini yang kami harapkan, anak-anak Indonesia aktif kreatif inovatif tentunya akan selalu kami dorong untuk ke arah sana," ungkapnya.
Pihaknya mengaku bangga dan senang bisa ikut, bekerjasama dalam kegiatan ini yaitu Festival Bahasa, pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah