Ia pun mengatakan, siswa-siswi yang ada di sekolah SMK Bakti Karya Parigi ini dari berbagai daerah dan provinsi di Indonesia semua berkumpul, baik itu orangnya, makanan khas daerah dan juga miniatur rumah khas daerah masing-masing.
“Yang menjadi ciri khas kegiatan ini adalah penampilan-penampilannya itu menggunakan khas daerah masing-masing,” ungkapnya.
"Sekarang saja untuk penggunaan bahasa daerah atau bahasa ibu sudah mulai langka, makin hari makin kurang penguasaan bahasa daerah,” ucapnya.
Festival saat ini, kata Jujun, terbilang lengkap karena ada 28 daerah di Indonesia.
“Festival 28 Bahasa ini diselenggarakan sejak 2016, dan sekarang Festival yang ke 7. Dan untuk siswa yang Paling jauh dari Papua,” jelasnya.
Kepala SMK Bakti Karya Parigi Athif mengatakan festival ini memang bertujuan untuk menampilkan keberagaman bahasa yang ada di Indonesia.
Editor : Irfan Ramdiansyah