get app
inews
Aa Read Next : Akan Tindak Tegas, Polres Pangandaran Sita Ekskavator Galian C Ilegal Limpahan Polda Jabar

Bandel ! Tambang Galian C Ilegal di Pangandaran Masih Beroperasi pasca Sosialisasi Perizinan

Senin, 06 Maret 2023 | 16:18 WIB
header img
Meski sosialisasi perizinan sudah dilakukan, namun masih ada beberapa Galian C tak berizin masih beroperasi. ( Foto: iNewsPangandaran.id/Eris Riswana)

PANGANDARAN. iNewsPangandaran.id - Beberapa tambang galian C ilegal di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, masih ada yang tetap beroperasi, meski penyelenggaraan perizinan sektor pertambangan mineral dan batubara telah melakukan sosialisasi pada Kamis 2 Maret lalu.

Dari pantauan di lapangan pada Minggu 5 Maret 2023 siang, beberapa titik galian C ilegal yang masih beroperasi itu terdapat di wilayah Desa Paledah, Kecamatan Padaherang dan wilayah Desa Banjarharja, Kecamatan Kalipucang.

Padahal pada hari Kamis lalu, semua pengusaha tambang galian C yang belum mengantongi izin tersebut dikumpulkan di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Pangandaran.

Mereka diberikan penjelasan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) wilayah VI Tasikmalaya tentang prosedur dan pengajuan izin operasi tambang galian C.

Kepala Satuan Polisi Pamong Pangandaran Dedih Rakhmat mengatakan, pihaknya bisa saja menertibkan atau melakukan tindakan terhadap aktivitas ilegal tersebut. Namun harus atas dasar koordinasi atau rembukan terlebih dahulu.

"Kami akan koordinasi dulu dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terakait. Seperti Bapenda, Dinas Perizinan, Dinas PU dan yang lainnya," kata Dedih.

Dedih juga menuturkan, penindakan yang dimaksud adalah non yustisi atau tidak sampai ke ranah pengadilan. Karena produk Peraturan Daerah (Perda) itu ada di provinsi.

"Mereka (Satpol PP provinsi-red) yang berwenang untuk sampai ke ranah pengadilan, nanti kita bisa berkoordinasi," tuturnya.

Dedih menambahkan, upaya penindakan atau penertiban non yustisi ini mengacu kepada Perda Nomor 42 tahun 2016 tentang Ketertiban Kebersihan dan Keindahan (K-3).

"Itu bisa diberikan teguran satu sampai tiga dan sampai tindakan non yustisi. Kemudian kalau terus melanggar akan ditindak secara yustisi dan dikoordinasikan dengan pihak provinsi," ujarnya .

Sebelumnya, Pejabat Fungsional Penyelidik Bumi Cabang Dinas ESDM Wilayah VI Tasikmalaya Pepen Ucu Atila mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan mekanisme perizinan pertambangan kepada para pengusaha tersebut.

Kemudian, kata Pepen, dalam proses permohonan pengajuan izin nanti tidak dibolehkan melakukan aktivitas penambangan. Terlebih, jika wilayah yang diajukan tidak sesuai dengan RTRW, Pemkab pun berhak untuk menolak.

"Kalau mereka yang tidak berizin masih tetap beroperasi pada saat proses perizinan berlangsung, itu bisa langsung ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum (APH) di daerah. Polisi atau minimalnya Satpol PP Pangandaran," pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut