Sapi Merah dalam Kitab Taurat
Sapi merah pertama kali disebutkan dalam Kitab Bilangan 19:3, ketika Tuhan memberi tahu Nabi Musa dan Nabi Harun: "Ini adalah hukum ritual yang Tuhan perintahkan: Perintahkan orang Israel untuk membawakanmu seekor sapi merah tanpa cacat, di mana tidak ada cacat dan di atasnya tidak ada kuk.”
Taurat selanjutnya menjelaskan bagaimana sapi itu diproses dan dibakar dan abunya dicampur ke dalam air yang disucikan.
Mereka yang menjadi najis karena menyentuh mayat manusia akan disucikan dengan memercikkan air yang dicampur dengan abu pada mereka dua kali: sekali tiga hari setelah mereka bersentuhan dengan mayat dan yang kedua tujuh hari setelah kontak.
Lahir di Amerika, 5 Sapi Merah Sempurna Ini Diboyong ke Israel, Ada Apa? (Foto: Foto/STR NEW/REUTERS)
Taurat menceritakan bahwa seekor sapi betina merah dibawa ke Elazar sang Imam, putra Nabi Harun, dan diproses abunya untuk ritual itu. Menurut Talmud, abu itu digunakan sejak saat itu hingga akhir periode Kuil Pertama.
Selama periode Bait Suci Kedua, lima sampai tujuh sapi dara merah dibakar untuk abunya. Maimonides menulis dalam ringkasannya tentang hukum Yahudi, Mishneh Torah (Laws of the Red Heifer, 3:4), bahwa sapi merah berikutnya akan dibawa oleh Mesias.
Kisah umat Yahudi dan sapi betina merah ini juga diabadikan dalam Alquran Surat Al-Baqarah yang merupakan surat kedua dalam Alquran.
Dalam bahasa Arab, Al-Baqarah artinya sapi betina.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul "5 Sapi Merah Sempurna Gemparkan Israel, Dianggap seperti Kisah Surah Al-Baqarah"
Editor : Hikmatul Uyun