Selain berhasil menemukan asal-usul dari belasan mayat tersebut, peneliti juga mengemukakan peristiwa suram yang membuat 17 mayat itu dibenamkan di sumur kuno. Saat pertama kali ditemukan pada 2004 diduga 17 mayat tersebut dibenamkan di sumur kuno karena jadi korban wabah penyakit.
Hanya saja pengungkapan DNA yang terjadi baru ini mengarahkan pada cerita lainnya. Diduga belasan mayat tersebut merupakan korban dari kerusuhan anti-semitisme yang terjadi di Norwich pada 6 Februari 1190.
Saat itu terjadi kekacauan dimana orang-orang yang hendak berangkat menuju Perang Salib Ketiga melakukan pemmbantaian terhadap komunitas Yahudi di kota itu. Posisi jenazah juga menambah keyakinan bahwa orang-orang ini dibunuh.
Tidak seperti kuburan massal abad pertengahan lainnya, kerangka umumnya lengkap tetapi bercampur satu sama lain, menunjukkan bahwa mayat telah dibuang ke dalam sumur tak lama setelah kematian.
Untuk menambah bukti lebih lanjut atas dugaan itu, dan untuk mengkonfirmasi identitas para korban, para peneliti diberi izin untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada sisa-sisa jasad tersebut. Mereka memanfaatkan perkembangan penanggalan radiokarbon guna melakukan analisis terperinci.
"Sumur berisi mayat pria, wanita, dan terutama anak-anak Yahudi memaksa kita untuk menghadapi kengerian yang sebenarnya dari apa yang terjadi," ujar Dr Tom Booth dari University College London.
Editor : Hikmatul Uyun