“Medan di dalam gua ini sangat berbahaya. Tanpa keahlian caver profesional, evakuasi mustahil dilakukan,” kata Edwin.
Sebelum hilang, Raup sempat berpamitan kepada rekan-rekannya untuk menjaring kelelawar, seperti kebiasaannya. Namun hingga malam tiba, ia tak kunjung kembali. Yang ditemukan justru tas, jaring, dan sandal miliknya tergeletak di sekitar mulut gua.
Merasa curiga, warga melapor ke pemerintah desa, yang kemudian diteruskan ke Polsek Parigi dan Basarnas. Tim langsung bergerak cepat.
Setelah dua hari penyisiran, Jumat pagi sekitar pukul 08.30 WIB, tim TCC menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Beberapa jam kemudian, tubuh Raup ditemukan tersangkut di celah batu pada kedalaman sekitar 20 meter.
Evakuasi berjalan dramatis. Petugas dan pegiat gua turun satu per satu dengan tali pengaman ke lokasi jasad. Udara tipis, arus deras, dan ruang sempit membuat proses berjalan penuh risiko.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
