PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Di balik slogan kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pangandaran justru tengah bergulat dengan masalah anggaran. Fakta paling mencolok, empat pegawainya terpaksa bekerja dengan sistem “on-off”, hanya masuk dua minggu sekali karena dana operasional yang seret.
Ketua PMI Pangandaran, Dadang Gunawan, mengakui bahwa biaya operasional Unit Transfusi Darah (UTD) tidak bisa ditutup hanya dari jumlah permintaan darah di daerah.
Rumah sakit rujukan utama di Pangandaran rata-rata hanya membutuhkan sekitar 140 labu per bulan, sementara biaya organisasi terus berjalan.
“Kalau anggaran terbatas, mau tidak mau pegawai harus diatur jadwalnya. Ada empat orang yang tidak bisa kerja penuh, jadi sistemnya dua minggu masuk, dua minggu di rumah,” ucap Dadang, Senin (29/9/2025).
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
