Malam Hari Tani Pecah! Kapolres Pangandaran Sampai Angkat Jempol untuk Ronggeng Amen

Irfan ramdiansyah
Malam Hari Tani Pecah! Kapolres Pangandaran Sampai Angkat Jempol untuk Ronggeng Amen. ( Foto: iNewsPangandaran.id)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Malam peringatan Hari Tani Nasional di Kabupaten Pangandaran berubah jadi ajang hiburan penuh sensasi. Dentuman kendang dan lengkingan rebab memecah suasana ketika Ronggeng Amen mengguncang panggung di Sekretariat Serikat Petani Pasundan (SPP), Selasa malam (23/9/2025).

Acara yang dimulai sejak pukul 19.30 WIB ini bikin mata warga betah berlama-lama. Bukan hanya masyarakat biasa, para pejabat top pun ikut larut menikmati lantunan tembang rakyat dan lenggok para penari.

Hadir di barisan depan, Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan, Dandim 0625 Letkol CZI Ibnu Muntaha, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami hingga mantan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.

Kapolres yang dikenal tegas ini justru tampil santai malam itu. Ia berapi-api memuji perhelatan seni budaya yang diramu dengan semangat perjuangan petani.

“Hari Tani bukan sekadar seremonial. Ini momentum penting untuk menghargai jasa petani sebagai penopang bangsa. Polres mendukung penuh pelestarian budaya, apalagi lewat Ronggeng Amen yang sarat makna gotong royong,” tegasnya.

Tarian Ronggeng Amen sendiri bukan tarian biasa. Dari dulu, kesenian ini sudah melekat di masyarakat tani. Gerakan luwes penari yang diiringi gong dan kendang dipercaya sebagai ungkapan syukur atas panen, doa agar tanah tetap subur, sekaligus simbol eratnya persaudaraan.

Tak heran jika setiap penampilan selalu menyedot perhatian. Yang bikin tambah menarik, acara ini digelar langsung oleh Serikat Petani Pasundan (SPP).

Organisasi ini bukan hanya getol membela hak-hak petani, tapi juga lihai meracik seni rakyat agar tetap eksis. Malam itu, SPP sukses menyulap peringatan Hari Tani jadi pesta budaya yang kental aroma perjuangan sekaligus hiburan.

Deretan pejabat, aparat, dan masyarakat tampak akrab tanpa sekat. Semua larut dalam tepuk tangan, sorak sorai, dan alunan musik tradisi. Momen itu seakan menegaskan, perjuangan petani dan pelestarian budaya lokal memang tak bisa dipisahkan.

Hari Tani Nasional di Pangandaran tahun ini pun tercatat bukan hanya sebagai seremoni, melainkan malam penuh warna yang mempertemukan kekuatan rakyat, pemerintah, dan budaya dalam satu panggung spektakuler.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network