JAKARTA, iNewsPangandaran.id - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali melakukan mutasi dan rotasi besar-besaran terhadap sejumlah Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) dalam upaya penyegaran organisasi dan peningkatan kinerja institusi.
Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1084/V/KEP./2025 tertanggal 20 Mei 2025, sebanyak 67 personel mengalami perubahan penugasan.
Langkah ini merupakan bagian dari mekanisme rutin yang dilakukan Polri guna menjawab tantangan tugas yang kian kompleks di lapangan, sekaligus mendukung program reformasi birokrasi internal yang tengah dijalankan.
Dari total 67 personel yang terkena mutasi, sebanyak 50 personel mendapatkan promosi maupun penugasan baru dalam jabatan struktural, termasuk dua posisi strategis sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda).
Dalam mutasi kali ini, jabatan Kapolda Sulawesi Tenggara dipercayakan kepada Inspektur Jenderal Polisi (IJP) Didik Agung Widjanarko, S.I.K., M.H., sementara posisi Kapolda Nusa Tenggara Timur diserahkan kepada IJP Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si. Keduanya dikenal sebagai sosok yang memiliki rekam jejak kepemimpinan kuat dan rekognisi tinggi dalam penanganan keamanan wilayah.
Selain jabatan Kapolda, terdapat pula promosi pada jabatan tingkat IB untuk Irjen Pol sebanyak 8 personel, jabatan IIA untuk Brigjen Pol sebanyak 32 personel, dan jabatan IIB untuk Kombes Pol sebanyak 8 personel. Dari kelompok IIB ini, rincian nivelering terbagi sebagai berikut:
Nivelering IIB1: 4 personel
Nivelering IIB2: 1 personel
Nivelering IIB3: 3 personel
Rotasi jabatan ini diharapkan membawa semangat baru dalam meningkatkan sinergi dan kapabilitas operasional di berbagai lini, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Selain promosi jabatan, mutasi juga mencakup 3 personel yang menerima penugasan khusus (Gassus), serta 4 personel lainnya yang menyelesaikan masa tugas Gassus.
Sementara itu, sebanyak 10 personel resmi memasuki masa purna tugas atau pensiun. Pemberhentian dengan hormat kepada personel yang pensiun disampaikan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengabdian yang telah mereka berikan selama mengabdi di institusi kepolisian.
Dalam keterangan resminya, Divisi Humas Polri menegaskan bahwa mutasi merupakan bentuk komitmen institusi dalam meningkatkan efektivitas dan profesionalisme aparat di semua lini.
Perubahan jabatan dianggap sebagai bagian dari strategi adaptif Polri untuk menghadapi dinamika sosial dan tantangan keamanan yang terus berkembang.
“Mutasi dan rotasi ini adalah bagian dari penyegaran organisasi yang rutin dilakukan guna meningkatkan efektivitas, profesionalisme, dan kinerja institusi Polri dalam melayani masyarakat,” ujar perwakilan Divisi Humas Polri.
Lebih jauh, kebijakan ini mencerminkan semangat reformasi internal yang dicanangkan oleh Kapolri dalam berbagai aspek, termasuk tata kelola, pelayanan publik, serta penegakan hukum yang lebih modern, responsif, dan humanis.
Polri juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memahami bahwa kebijakan mutasi bukan hanya sekadar pergantian jabatan semata, tetapi merupakan bagian penting dalam proses pembangunan institusi yang profesional dan berintegritas.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap memberikan dukungan serta kepercayaan kepada Polri dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan penegakan hukum di tanah air,” demikian imbauan resmi dari institusi.
Langkah ini sekaligus menegaskan komitmen Polri untuk terus membangun kepercayaan publik, memperkuat kerja sama dengan masyarakat, dan hadir sebagai garda terdepan dalam menjamin rasa aman serta keadilan di seluruh wilayah Indonesia.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
