Ia memperkirakan total kerugian yang dialaminya mencapai Rp150 juta. “Kerugian terbesar ada di bagian mesin dan speed boat yang tenggelam, nilainya sekitar Rp100 juta. Sisanya dari kerusakan bag-bagan bambu dan peralatan pendukung,” jelasnya.
Tak hanya pengusaha wisata, para nelayan pun menjadi korban dari bencana cuaca buruk ini. Ratusan perahu nelayan di sepanjang Pantai Timur Pangandaran dilaporkan mengalami kerusakan parah atau bahkan tenggelam.
Tata Herdiana, seorang nelayan setempat, menyebut kejadian ini sebagai yang paling parah dalam beberapa bulan terakhir.
“Sejak jam tiga pagi, angin bertiup sangat kencang disertai hujan deras. Banyak perahu kami tenggelam atau terdampar di pantai. Kami sempat panik, tapi langsung bergotong royong menyelamatkan perahu yang masih bisa diselamatkan,” katanya.
Para nelayan kini tengah berupaya mengevakuasi perahu-perahu yang masih utuh ke tempat yang lebih aman, menghindari kemungkinan kerusakan lanjutan. Selain itu, mereka juga membersihkan puing-puing dan memperbaiki jaring serta alat tangkap yang rusak.
Menurut data sementara dari warga dan tokoh nelayan setempat, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun kerugian materi yang ditimbulkan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, baik dari sektor wisata air maupun nelayan tradisional.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait