Kejadian tersebut mengindikasikan pentingnya untuk selalu mematuhi aturan yang ada demi keselamatan bersama.
Selain insiden laka laut, Balawista juga melaporkan ada 124 kasus wisatawan yang terpisah dari rombongannya. Sebagian besar kejadian ini terjadi di objek wisata pantai Pangandaran.
Liyano menjelaskan bahwa banyak wisatawan yang terpisah karena lupa kembali ke titik awal yang telah disepakati. Beruntungnya, seluruh wisatawan yang terpisah berhasil dipertemukan kembali dengan rombongan mereka tanpa ada kendala berarti.
“Untuk kasus wisatawan yang terpisah, alhamdulillah semuanya dapat kembali bertemu dengan keluarga atau rombongannya,” lanjut Liyano.
Selain itu, masalah barang hilang juga tercatat, meskipun tidak terlalu signifikan. Hanya sekitar 20 persen barang yang hilang dapat ditemukan dan dikembalikan kepada pemiliknya.
Namun, Liyano menekankan bahwa kejadian tersebut tidak terlalu berdampak besar meskipun volume kunjungan wisatawan sangat padat.
Sebagai langkah pencegahan dan untuk meningkatkan keamanan, Liyano mengimbau kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran agar selalu menjaga barang berharga mereka dengan baik dan selalu mematuhi aturan yang ada, terutama terkait keselamatan di pantai.
“Harap para wisatawan lebih berhati-hati dan menjaga barang berharganya. Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan rambu-rambu larangan berenang dan mengikuti arahan petugas yang ada,” tegas Liyano.
Balawista juga terus berupaya untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan pelayanan terbaik guna menjamin keselamatan wisatawan di sepanjang pesisir Pangandaran.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait