Kegiatan bersih pantai ini, lanjutnya, adalah hasil kerja sama yang erat antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kodim 0625/Pangandaran, Polres Pangandaran, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran, yang bersama-sama menjaga lingkungan pesisir pantai.
Ia mengajak semua pihak untuk melaksanakan kegiatan ini secara gotong-royong dan terus menerus, sehingga dapat dilakukan secara berkelanjutan.
"Mari kita laksanakan kegiatan ini secara gotong-royong dan simultan sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Dan Kegiatan ini merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun TNI ke-79 Tahun 2024,"ucapnya.
Penanaman pohon mangrove, menurutnya, adalah wujud optimalisasi peran TNI-AD dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya dalam menjaga kelestarian alam di wilayah pesisir Indonesia, termasuk di Kabupaten Pangandaran.
Dari pantauan iNewsPangandaran.id, aksi bersih-bersih pantai dan penanaman sejuta pohon mangrove tersebut berhasil melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, serta warga sekitar.
Partisipasi yang luas ini menunjukkan semangat gotong-royong dalam menjaga kelestarian lingkungan, terutama di kawasan pesisir.
Namun, ada satu hal yang menarik perhatian, yaitu ketidakhadiran Perkumpulan Aktivis Sepadan Pantai Pangandaran. Dimana mereka selama ini dikenal vokal dalam isu pelestarian lingkungan.
Ketua forum Aktivis Sepadan Pantai Pangandaran, Iwan Hadiana, ST, MT mengatakan, pihaknya tidak hadir dalam kegiatan bersih-bersih pantai dan penanaman bibit pohon mangrove yang di gelar Kodim 0625/Pangandaran, karena tidak ada undangan.
"Kami tidak hadir karena tidak ada undangan ke kami. Tapi ada satu anggota kami, dan sudah cukup terwakili," ucapnya melalui pesan WhatsApp.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
