Kemarau Panjang, Petani di Pangandaran Khawatir Gagal Panen

Eris Riswana
Kemarau Panjang, Petani di Pangandaran Khawatir Gagal Panen. ( Foto: iNewsPangandaran.id /Eris Riswana)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Ratusan hektar sawah di Pangandaran Jawa barat kesulitan air dampak dari kemarau panjang, para petani memanfaatkan sisa air sungai untuk mengairi sawah miliknya.

Salah satunya sawah di dua Desa di Kecamatan Padaherang, Desa Ciganjeng dan Desa Sindangwangi. Jumlah keseluruhan sawah se luas sawah 700 hektar lebih dan yang sudah ditanami padi ada sekitar 30 sampai 40 hektar sawah.

Para petani ketakutan sawah mereka akan gagal Panen, dimana saat ini hujan di wilayah mereka tak kunjung turun. Untuk mengairi sawah, pihak desa setempat menurunkan mesin pompa air guna penyedotan atau pengalihan air dari sungai Ciganjeng melalui irigasi lalu disalurkan ke sawah-sawah.

"Kami bekerjasama dengan kelompok tani Mekar Bayu desa Ciganjeng juga pemilik sawah, untuk melakukan pergerakan dalam mengatasi gagal Panin yang ada di dua Desa, yaitu Desa sindang wangi dan Ciganjeng," Ucap Kursin selaku kepala desa Sindangwangi.

Menurutnya, kemarau saat ini cukup lama, yang ditakutkan terjadi kekeringan yang berkepanjangan, makanya dengan cepat melakukan pompanisasi dari sungai Ciganjeng.

"Meskipun kondisi airnya hanya sedikit kita lebih kemanfaatannya, mau dari mana lagi kalau bukan dari sungai. Pompanisasi ini sudah berjalan selama dua hari dua malam,"ujarnya.

Memang kurang maksimal, kata Kursin, karena debit air sudah mulai berkurang hingga tidak semua pesawahan di dua desa bisa terairi.

Kursin pun menjelaskan, tidak semua pesawahan yang ada di dua desa itu di tanami padi, hanya ada 20 hingga 30 hektar sawah yang sudah di tanami padi.

"Untuk di Desa Sindangwangi saja sekitar 30 hektar dan desa Ciganjeng 10 hektar," Jelasnya.

"Kami memohon kepada pihak BBWS, dengan berkurangnya debit air di sungai Ciganjeng, agar bisa melakukan langkah langkah dengan menutup pintu air Cirapuan,"harap Kursin.

Dengan ditutupnya pintu air cirapuan, otomatis debit air akan mengalir ke sungai Ciganjeng, agar pesawahan yang sudah di tanami padi tidak sampai kekurangan air, tidak mengalami gagal panin.

Lanjut Kursin, untuk pengalihan air dari sungai Ciganjeng ini dilakukan dengan pompanisasi dan disalurkan melalui irigasi dan masuk ke setiap sawah sawah di sepanjang irigasi.

"Untuk saat ini kami menggunakan, dua mesin air," Singkatnya.

Sementara itu dilokasi yang sama salah satu petani asal Sindangwangi, Adang mengatakan, bagi para petani saat ini memang sedang membutuhkan air bagi petani yang sudah melakukan tanam.

"Ya sangat dibutuhkan sekali, ini saja masih kurang, karena sawah yang membutuhkan air tidak sedikit berharap semuanya bisa terairi, dan bisa hingga panen," harap Adang.

Apalagi dengan melihat usia padi saat ini , kondisi padi sudah bunting atau sudah keluar malai.

"Dengan adanya penyedotan air dari kali dan disalurkan ke sawah sawah itu sangat membantu sekali, dan berharap bisa bertahan hingga tidak terjadi gagal panen," Pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network