Kordinator kegiatan Edi Rusnadi mengatakan, kegiatan hajat laut ini dilaksanakan sudah rutin dari dahulunya, karena ini tradisi masyarakat basisir Pangandaran.
"Tradisi hajat laut ini berharap bisa terus berlangsung secara turun temurun kedepan masih ada generasi penerus yang melanjutkannya,"ujar Edi.
Makna hajat laut ini, kata Edi, wujud syukur masyarakat pangandaran karena orang tua dahulunya dengan iklimnya di laut makanya di adakan prosesi bentuk wujud syukurnya di laut yaitu berupa hajat laut.
"Dengan membuat sebuah dongdang dan di larung juga cucurak, itu hanya simbol simbol saja atau sebuah property dalam sebuah pagelaran masal yang sudah rutin di laksanakan," ungkapnya.
Namun lanjut Edi, kita tidak melepaskan apa yang menjadi kebiasaan dari dulu dilaksanakan, seperti ijab dongdang, kemitan kemitan dongdang, kirab dongdang, larung dongdang, tawasulan juga cucurak.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait