Lanjut Ida, pertama yang ambruk itu dibagian dapur, terus dinding ruangan tengah rumah. Dulu jendela kaca banyak yang pecah, tapi sisanya sekarang sudah dipindahkan. Dulu memang, pernah diajukan oleh Desa untuk pembangunan rumah tidak layak huni atau Rutilahu namun tidak jadi.
Dan kini seorang diri Ia harus mencari rezeki untuk menafkahi kedua anaknya yang masih di bangku sekolah dasar.
"Anak saya kan ada dua, yang kecil masih kelas 1 kalau satu lagi sudah kelas 6 SD dan mau sekolah SMP," ujarnya.
"Demi anak, apa pun di kerjakan kadang kalau disuruh nyuci sama tetangga sampai pulang malam saya dikasih Rp 25 ribu, kalau disuruh pijat saya kadang dikasih Rp 50 ribu. Ya, itu tergantung orangnya," tambah Ida.
Selain dari hasil kerjanya, Ida pun bersyukur, ada bantuan dari pemerintah berupa PKH dan beras sebanyak 10 kilogram per bulan.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait