PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Permasalahan lahan antar warga Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran dengan pihak yang mengklaim pemilik lahan Tanjung Cemara seperti tak ada habisnya. Kali ini puluhan warga lakukan perlawanan usir alat berat dari lokasi lahan sengketa Tanjung Cemara. Kamis ( 2/5/2024)
Diketahui alat berat tersebut untuk membuat jalan baru di sepanjang bibir pantai yang terdapat pohon Cemara di Tanjung Cemara, sedangkan status tanah masih dalam sengketa sehingga menimbulkan reaksi pada masyarakat Desa sukaresik. Proses hukum masih berjalan dan masih dalam penyelidikan Satreskrim Polres Pangandaran.
Menurut salah seorang warga, Toto Alexandri yang mengaku mengetahui sejarah tanah tersebut mengatakan, warga menghadang aktivitas proyek nya Cahya sebelum beres persoalan tentang hukumnya, kalau beres menurutnya silahkan saja.
"Dulunya tanah ini tanah timbul, dan tanah timbul ini atas keserakahan -keserakahan mafia- mafia tanah, tanah ini di sertifikatkan atas nama Iwan Carera kurang lebih ada 5 hektar setengah, dan ada 5 sertifikat tanah yang ditulis tonggong oleh Iwan Carera. Dan sekarang sudah dijual ke Cahya," ujarnya.
Atas hal tersebut tambah Toto, warga tidak terima termasuk dirinya sebagai warga asli. " Saya atas nama warga sini asli, saya siap pasang badan menghadang permasalahan ini," tegasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait