Ketua FKPAI Pangandaran Mengecam Pengrusakan Fasum saat Demo Penolakan Penetapan APBD TA. 2024

Irfan ramdiansyah
Ketua FKPAI Pangandaran Mengecam Pengrusakan Fasum saat Demo Penolakan Penetapan APBD TA. 2024. ( Foto: iNewsPangandaran.id/Irfan ramdiansyah)

"Demo kemarin sepengetahuan saya di tujukan ke DPRD Kabupaten Pangandaran, lalu setelah selesai penetapan APBD TA. 2024, Bupati langsung pulang ke pendopo dengan berjalan kaki yang niatnya sambil menemui dan menyapa demonstran yang ada di luar gedung DPRD. Tetapi tak di sangka tak dinyana malah cacian dan makian yang keluar dari sebagian oknum demonstran, hal tersebut membuat hati saya terluka dan sekali lagi sangat di sayangkan hal itu terjadi," tuturnya.

Lanjut Aripin menjabarkan, dalam Al-Qur'an surat Annisa ayat 59 yang artinya berbunyi sebagai berikut, "Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

"Islam mengajarkan tatakrama dan etika dalam hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin, kita tidak boleh menghina dan mencaci pemimpin kita karena beliau adalah simbol yang harus dihormati," ujarnya.

Fenomena kekinian menunjukkan proses politik terjadi karena “gerakan sakit hati.” Kemungkinan pencibir dan pencaci maki di negeri ini adalah orang-orang yang punya trauma politik, entah pernah dipecat dari jabatannya atau sekelompok orang yang beda pandangan politiknya.

Fenomena yang muncul tambah Aripin, seperti sekelompok orang yang diam-diam mendukung gerakan separatisme di Indonesia dan percaturan kepentingan politik dalam rangka Pemilu 2024 menunjukkan proses politik mengarah pada “politik hoax".

"Proses politik mengenai siapa yang mendapatkan kekuasaan, kapan kekuasan itu didapat, dan bagaimana caranya untuk memperoleh kekuasaan berjalan pada koridor politik isu yang mengedepankan kepentingan semata, sehingga rakyatlah yang menjadi korban," terangnya.

Selanjutnya kami FKPAI mengharapkan segera dilakukan harmonisasi kembali, maka kami menyarankan agar semua elemen masyarakat di undang dan dilakukan harmonisasi serta sosialisasi terkait dengan apa yang akan dilakukan oleh Bupati Pangandaran.

"Alhamdulillah beliau merespon dengan cepat, maka mulai hari senin - rabu akan di undang elemen masyarakat oleh Bupati agar Pangandaran kembali rukun, guyub dan harmoni," pungkasnya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network