Mungkin, tambah Jeje, awal-awal ini tim khusus menginventarisir berbagi dasar persoalan yang ada di setiap sekolah. Jeje pun menegaskan, perihal kasus uang tabungan yang raib dan belum dikembalikan kepada orang tua murid ini diketahui terjadi di 2 Kecamatan yakni Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi, yang jumlah seluruhnya hampir mencapai 5 miliar rupiah.
"Permasalahannya bermula sejak adanya covid-19 lalu dan itu tidak semuanya, ada beberapa kecamatan memang cukup lancar terkait uang tabungan, namun di 2 kecamatan ini memang terjadi kendala," ucapnya.
Lanjutnya, ada dua permasalahan dengan uangnya, yang di koperasi dan sebagian di guru.
Sementara itu, salah satu orang tua murid SD Negeri 2 Kondangjajar, Widiansyah mengatakan, pihaknya mengaku kecewa lantaran mediasi ini tidak melibatkan perwakilan orangtua murid.
Pasalnya, dengan melibatkan orang tua murid dapat saling berdiskusi untuk cepat menemukan titik akhir yang nantinya para orangtua murid dapat segera menerima uang tabungannya.
"Memang kecewa, sejauh ini walaupun kami sebagai orangtua murid mengetahui akan ada mediasi, belum ada undangan apapun. Tapi bagaimanapun itu, kami menunggu kepastian yang dihasilkannya nanti," Ujarnya.
Widiansyah berharap, para orangtua murid yang tabungannya tak kunjung cair dapat segera terselesaikan agar bisa dipakai membeli kebutuhan anaknya yang akan melanjutkan sekolah, pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait