Biasa Scroll TikTok, Kini Nyemprot Api! Program Horison Kids Move Tampar Anak Mager Zaman Now!
 
              
             
             Dari kegiatan sederhana itu, anak-anak belajar mencintai alam, menghargai proses, dan mengenal seni dengan cara yang menyenangkan. Siapa sangka, dari pukulan kecil palu kayu bisa lahir karya yang memikat hati?
Belum selesai keringat kering, kejutan lain menanti anak-anak diajak naik mobil pemadam kebakaran! Dengan seragam mini dan helm merah mengilap, mereka tampak seperti “mini firefighter” yang siap menyelamatkan dunia.
Sebelum keliling pantai, petugas damkar menjelaskan tentang tugas pemadam kebakaran, fungsi alat pelindung diri, hingga cara menghadapi api. Tapi puncak keseruan datang ketika mereka memegang langsung selang air dan menyemprotkan ke arah tungku api kecil.
“Seru banget! Aku pengin lagi!” teriak Kenzie, salah satu peserta yang wajahnya masih basah oleh cipratan air.
Di momen itu, semua tawa, cipratan, dan sorak-sorai melebur jadi satu seperti membakar jarak antara dunia digital dan dunia nyata yang makin renggang bagi anak-anak masa kini.
Vice President Commercial Horison Hotel Group, Refino Mutshernar, menyebut program ini lahir dari keprihatinan akan ketergantungan anak terhadap gadget.
“Kami ingin mengembalikan masa kecil anak-anak bergerak, berkeringat, dan belajar langsung dari alam,” ujarnya.
Ia menambahkan, program “Horison Kids Move” sudah diterapkan di berbagai resort Horison di Indonesia, masing-masing menyesuaikan dengan karakter geografis setempat.
“Kalau di Pangandaran fokusnya ke pantai dan konservasi, di Dieng kita ajak anak-anak memanen stroberi,” tambahnya.
Hotel Gand Palma Horison sukses membuktikan bahwa wisata keluarga tak melulu soal kolam renang atau sarapan buffet. Mereka menghadirkan petualangan yang menyentuh sisi emosional dan edukatif anak-anak, mengajarkan bahwa liburan bisa sekaligus jadi pelajaran hidup.
Di tengah maraknya wisata instan, konsep seperti ini jadi angin segar. Anak-anak bukan cuma pulang dengan oleh-oleh pasir di sepatu, tapi juga membawa kenangan tentang alam, seni, sejarah, dan kerja sama.
Mungkin, di era anak-anak sibuk “scrolling” tanpa henti, inilah bentuk nyata dari “reset kecil” yang membuat mereka kembali paham bahwa dunia nyata jauh lebih seru daripada layar ponsel.
Editor : Irfan Ramdiansyah
 
                          
                                      
                                      
                                      
                                      
                                      
                                      
                      
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                 