get app
inews
Aa Text
Read Next : Dedi Mulyadi Hadiri Tasyakuran Presiden Ke-8 di Pangandaran, Janjikan Ambulans Udara untuk Jabar

Dari Pangandaran ke Jagat Maya: Emak Irna Nyerenteng, Kang Dedi Mulyadi Buka Suara

Rabu, 08 Oktober 2025 | 00:08 WIB
header img
Dari Pangandaran ke Jagat Maya: Emak Irna Nyerenteng, Kang Dedi Mulyadi Buka Suara. ( Foto: tangkapan layar)

Lewat akun media sosialnya, mantan Bupati Purwakarta yang dikenal dengan gaya khas “nyunda elegan” itu menanggapi dengan kalimat menyejukkan namun tetap tegas. Kang Dedi tidak membantah adanya gerakan sosial itu, tapi ia menegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan di dalamnya.

“Buat emak yang baik hati, anu bager, anu pinter, anu soleh. Emak, saya tidak mungut uang seribu untuk dikumpulin ke gubernur yang bermilyar-milyar bertriliun-triliun ini,” ujar Kang Dedi dalam videonya.

“Kalau emak mau, silakan. Kalau enggak juga enggak apa-apa. Uang itu bisa disimpen di unit kerja emak, untuk kas sosial. Kalau ada warga sakit, mau melahirkan, atau anak sekolah nggak punya seragam, dari situ bisa dibantu. Jadi santai saja, Mak,” lanjutnya menenangkan.

Kang Dedi pun menambahkan, sejak dulu gerakan sosial seperti ini sudah ada di sekolah-sekolah siswa patungan membantu teman yang sakit atau kekurangan. Prinsipnya, gotong royong tanpa paksaan.

“Kalau ada yang nggak mau ikut, nggak apa-apa. Tapi kalau di kampungnya gak bisa bangun solidaritas sosial, ya gimana?” ucapnya sambil tersenyum.

Pernyataan Kang Dedi ini langsung disambut hangat warganet. Banyak yang menilai, sikapnya menunjukkan kedewasaan dan keteladanan seorang tokoh yang tahu betul cara meredam polemik tanpa harus membungkam kritik.

Sementara itu, fenomena “Emak Irna nyerenteng” dianggap sebagai bentuk nyata keberanian masyarakat bawah bersuara. Tak hanya di dunia nyata, tapi juga lewat media sosial yang kini menjadi wadah ekspresi rakyat kecil.

“Emak-emak itu bukan cari sensasi. Mereka cuma ingin didengar,” tulis salah satu komentar netizen yang viral.

Namun di balik sorotan publik, banyak pula pihak yang berharap agar suara-suara seperti Emak Irna ini tidak berhenti di ruang digital semata.

Pemerintah daerah diimbau agar menjadikan kritik warga sebagai bahan introspeksi dalam menata kebijakan sosial ke depan. Sebab dari mulut polos seorang emak, seringkali keluar kejujuran yang tak dimiliki para pejabat berdasi.

Dan kali ini, Emak Irna telah membuktikan, suara rakyat kecil bisa mengguncang jagat maya sampai membuat Kang Dedi pun ikut turun tangan memberi penjelasan.

Sebuah potret kecil tentang bagaimana kritik, empati, dan kearifan lokal berpadu jadi satu dalam dinamika sosial masyarakat Pangandaran.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut