Ini 16 SPPG di Pangandaran Nekat Beroperasi Tanpa SLHS, Anak Sekolah Jadi Korban

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Program makanan bergizi gratis (MBG) yang seharusnya jadi penyelamat perut anak sekolah justru berubah jadi mimpi buruk di Pangandaran. Delapan pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Attarbiyah Desa Kertajaya tumbang usai menyantap menu MBG.
Belakangan terungkap, 16 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyalurkan makanan itu nekat beroperasi tanpa mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Kepala Dinas Kesehatan Pangandaran, Yadi Sukmayadi, mengaku baru dua SPPG yang berani mengajukan permohonan SLHS. Itupun belum selesai karena persyaratan belum terpenuhi.
“Masalah ini akan dibahas tim pengawasan di rapat evaluasi bersama SPPG. Tapi faktanya, baru dua yang ajukan, dan itu pun belum tuntas,” jelas Yadi, Kamis (2/10/2025).
Padahal, Badan Gizi Nasional (BGN) sudah memberi batas waktu sampai akhir Oktober 2025. Tanpa sertifikat itu, jaminan higienitas makanan masih abu-abu. Dan kini, publik semakin geram setelah ada siswa yang jadi korban keracunan.
Editor : Irfan Ramdiansyah