Kasus Intimidasi Kepala Sekolah di Ciamis, Ketua IJTI Galuh Raya: Wartawan Sejati Tak Seperti Itu

Ketua PGRI Ciamis, Edi Rusyana, menegaskan pihaknya tidak tinggal diam. Forum diskusi yang digelar kali ini adalah bentuk nyata perlindungan terhadap guru dan kepala sekolah.
“Kami ingin semua masalah ini selesai dengan cara baik. Tapi catat, PGRI berdiri paling depan untuk menjamin keamanan guru dan kepala sekolah. Tidak boleh ada intimidasi dalam bentuk apa pun,” ucapnya lantang.
Ia pun menegaskan, PGRI terbuka untuk bekerjasama dengan media profesional. Karena itu, pihaknya juga melibatkan sejumlah organisasi wartawan, mulai dari PWI, IJTI, IWO, IPJI hingga AWDI.
Ketua IJTI Galuh Raya, Yosep Trisna, yang hadir dalam diskusi itu juga tak menampik bahwa kasus semacam ini mencoreng nama wartawan sejati.
Menurutnya, wartawan harus berpegang pada kode etik jurnalistik, bukan malah menakut-nakuti narasumber.
“Kalau ada yang ngaku wartawan tapi kerjanya menekan dan memeras, itu jelas bukan wartawan, tapi oknum yang merusak citra media. Kita tegaskan, jangan samakan mereka dengan jurnalis yang benar,” tegas Yosep.
Kasus dugaan intimidasi terhadap kepala sekolah ini menjadi sinyal merah bagi dunia pendidikan sekaligus dunia jurnalistik di Ciamis. Oknum yang mengaku wartawan harus ditindak, sementara kolaborasi antara guru dan media yang sehat harus diperkuat.
Kini bola panas ada di tangan pihak terkait. Apakah kasus ini akan benar-benar masuk ranah hukum atau selesai lewat mediasi, masyarakat masih menunggu ending-nya.
Editor : Irfan Ramdiansyah