get app
inews
Aa Text
Read Next : Kades Dedi & IJTI Galuh Raya Turun Gunung, Perangkat Desa Pananjung Kini Melek Jurnalistik

Kasus Intimidasi Kepala Sekolah di Ciamis, Ketua IJTI Galuh Raya: Wartawan Sejati Tak Seperti Itu

Rabu, 24 September 2025 | 14:02 WIB
header img
Kasus Intimidasi Kepala Sekolah di Ciamis, Ketua IJTI Galuh Raya: Wartawan Sejati Tak Seperti Itu. ( Foto: ist)

CIAMIS, iNewsPangandaran.id - Dunia pendidikan di Kabupaten Ciamis kembali diguncang isu panas! Seorang kepala sekolah dasar (SD) di Kecamatan Jatinegara diduga menjadi korban intimidasi, ancaman, bahkan pemerasan oleh oknum wartawan.

Informasi yang beredar menyebut, kepala sekolah itu sampai dibuat resah dan ketakutan. Parahnya lagi, suasana sekolah pun ikut terganggu, sehingga anak-anak didik pun terkena imbas dari ulah segelintir oknum yang mengaku wartawan.

Mengetahui kasus ini, PGRI Kabupaten Ciamis langsung gerak cepat. Mereka menggelar diskusi terbuka dengan sejumlah organisasi wartawan demi mencari titik terang dan solusi, Selasa (23/9/2025) di Aula Wisma PGRI Ciamis.

Irmawati, Kepala SD di Jatinegara yang menjadi korban, buka suara. Ia mengaku awal mula masalah terjadi saat dirinya izin tidak masuk sekolah. Pada momen itu, oknum wartawan datang dan hanya bertemu guru yang sedang bertugas.

Tak berhenti di situ, intimidasi berlanjut melalui pesan WhatsApp. Irma mengaku, isi pesan tersebut jelas membuat dirinya tertekan, bahkan hingga larut malam terus diganggu.

“Mungkin niatnya mau konfirmasi. Tapi kalau konfirmasi kan ada etikanya. Ini mah langsung ancam-ancam, seakan-akan berita sudah siap digoreng,” ujar Irma dengan nada kesal.

Tak main-main, Irma menegaskan siap menempuh jalur hukum bila oknum wartawan itu tidak menunjukkan itikad baik.

“Saya siap maju! Biar ada efek jera. Jangan sampai ada lagi guru atau kepala sekolah yang diperlakukan seperti saya,” tegasnya.

Ketua PGRI Ciamis, Edi Rusyana, menegaskan pihaknya tidak tinggal diam. Forum diskusi yang digelar kali ini adalah bentuk nyata perlindungan terhadap guru dan kepala sekolah.

“Kami ingin semua masalah ini selesai dengan cara baik. Tapi catat, PGRI berdiri paling depan untuk menjamin keamanan guru dan kepala sekolah. Tidak boleh ada intimidasi dalam bentuk apa pun,” ucapnya lantang.

Ia pun menegaskan, PGRI terbuka untuk bekerjasama dengan media profesional. Karena itu, pihaknya juga melibatkan sejumlah organisasi wartawan, mulai dari PWI, IJTI, IWO, IPJI hingga AWDI.

Ketua IJTI Galuh Raya, Yosep Trisna, yang hadir dalam diskusi itu juga tak menampik bahwa kasus semacam ini mencoreng nama wartawan sejati.

Menurutnya, wartawan harus berpegang pada kode etik jurnalistik, bukan malah menakut-nakuti narasumber.

“Kalau ada yang ngaku wartawan tapi kerjanya menekan dan memeras, itu jelas bukan wartawan, tapi oknum yang merusak citra media. Kita tegaskan, jangan samakan mereka dengan jurnalis yang benar,” tegas Yosep.

Kasus dugaan intimidasi terhadap kepala sekolah ini menjadi sinyal merah bagi dunia pendidikan sekaligus dunia jurnalistik di Ciamis. Oknum yang mengaku wartawan harus ditindak, sementara kolaborasi antara guru dan media yang sehat harus diperkuat.

Kini bola panas ada di tangan pihak terkait. Apakah kasus ini akan benar-benar masuk ranah hukum atau selesai lewat mediasi, masyarakat masih menunggu ending-nya.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut