Unik! Siswa SD di Pangandaran Tampilkan Seni di Bawah Ratusan Payung

"Kegiatan ini kami beri nama Pentas Seni 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat," ujar Kepala SDN 2 Ciganjeng, Wahyuningsih, saat ditemui di lokasi kegiatan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pentas seni tersebut merupakan implementasi dari program karakter yang dicanangkan pemerintah, terutama untuk mengisi waktu setelah Penilaian Sumatif Akhir Tahun (PSAT).

"Kami libatkan seluruh siswa, namun yang tampil lebih dominan adalah mereka yang memiliki minat dan bakat di bidang seni, baik seni tari, seni suara, maupun keagamaan seperti mengaji,"tambah Wahyuningsih.

Ketua Komite Sekolah, Komalasari, mengapresiasi jalannya kegiatan yang dinilainya berhasil memupuk semangat kebersamaan antara pihak sekolah dan orang tua murid.

"Alhamdulillah, kegiatan berjalan dengan lancar. Ini semua berkat dukungan penuh dari para orang tua. Bahkan dekorasi seperti payung tidak menggunakan fasilitas sewa, semuanya memanfaatkan apa yang sudah ada di rumah. Dan bagi yang tidak punya pun tidak diwajibkan membawa,"ujarnya.

Acara ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga bagian dari pembelajaran nilai-nilai karakter yang diinternalisasikan melalui program "Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat." Program ini bertujuan membentuk generasi muda yang disiplin, sehat, dan berkarakter positif.

Ketujuh kebiasaan yang ditanamkan dalam program ini meliputi:

1. Bangun pagi

2. Beribadah secara rutin

3. Berolahraga

4. Makan makanan sehat dan bergizi

5. Gemar belajar

6. Aktif bermasyarakat

7. Tidur lebih awal

Program ini digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai upaya pembentukan karakter anak sejak dini.

Melalui pembiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan terbentuk generasi emas Indonesia yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh dan siap bersaing di tingkat global.

Kegiatan semacam ini menjadi contoh nyata bahwa pendidikan karakter dapat disampaikan dengan cara menyenangkan dan partisipatif. SDN 2 Ciganjeng telah membuktikan bahwa dengan kreativitas dan kerja sama semua pihak, pendidikan yang bermakna bisa diwujudkan tanpa harus mewah dan mahal.

Editor : Irfan Ramdiansyah