Ramadan Membawa Berkah, Warga Pangandaran Raup Cuan dari Produksi Kolang-Kaling

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id – Bulan Ramadan membawa berkah bagi warga di wilayah pegunungan Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Selama sebulan penuh, mereka memanfaatkan waktu untuk memproduksi kolang-kaling, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun dijual kepada pengepul. Dalam sehari, produksi kolang-kaling bisa mencapai lebih dari satu kuintal.
Di Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang, warga mulai sibuk mengolah kolang-kaling sejak awal Ramadan. Meskipun pohon aren semakin berkurang akibat banyak ditebang, mereka masih bisa mendapatkan bahan baku dengan mengambil langsung dari pohonnya. Namun, jaraknya yang cukup jauh dari lokasi produksi menjadi tantangan tersendiri.
Tak hanya pengrajin utama, banyak warga setempat yang bekerja sebagai buruh harian dadakan dengan mencukil kolang-kaling dari cangkangnya. Salah satu buruh harian, Tumini, mengungkapkan bahwa dirinya mampu mengolah 20 hingga 25 kilogram kolang-kaling per hari dengan upah Rp1.000 per kilogram.
"Kalau bulan Ramadan, tidak sulit menjualnya. Pengepul dan warga langsung datang ke tempat produksi. Dalam sehari, saya bisa menghasilkan 20 hingga 25 kilogram, dengan upah Rp2.000 per kilogram. Alhamdulillah, meskipun tidak banyak, ada pemasukan daripada hanya diam di rumah,"ujar Tumini.
Sementara itu, salah satu pengrajin kolang-kaling, Warsinem, mengatakan bahwa produksi harian mereka bisa mencapai lebih dari satu kuintal dengan bantuan enam orang pekerja.
"Di bulan Ramadan, permintaan kolang-kaling meningkat. Selain pengepul, banyak juga warga yang membeli untuk kebutuhan rumah tangga atau dijual kembali. Produksi harian bisa mencapai lebih dari satu kuintal. Namun, bahan baku semakin sulit didapat karena banyak pohon yang sudah ditebang," kata Warsinem.
Selama Ramadan, harga kolang-kaling juga mengalami kenaikan. Jika pada hari biasa hanya Rp7.000 per kilogram, kini harganya naik menjadi Rp9.000 hingga Rp10.000 per kilogram.
Bulan suci Ramadan menjadi berkah bagi warga Pangandaran. Dengan mengolah buah aren menjadi kolang-kaling, mereka dapat meningkatkan pendapatan, terutama karena permintaan meningkat untuk kebutuhan berbuka puasa.
Editor : Irfan Ramdiansyah