SMAN 1 Mangunjaya dan JAMTANI Wujudkan Kebun Anggur dan Sayuran Organik di Sekolah

Di tempat berbeda, Ai Rinawati, Project Manager RYCAM JAMTANI, menyatakan bahwa program ini juga menjadi ajang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan yang bermanfaat bagi masa depan mereka.
Selain itu, inisiatif ini sejalan dengan kompetisi antar sekolah bertema Menjawab Tantangan Perubahan Iklim, yang merupakan bagian dari gerakan Aksi Iklim Pemuda Pedesaan untuk Pertanian Keren di Indonesia.
Menurutnya, kompetisi ini merupakan hasil kerja sama antara tiga lembaga, yakni SLE Humboldt-Universitas Berlin (Seminar fur Landliche Entwicklung/The Centre for Rural Development), Yayasan Motivator Pembangunan Indonesia (MPM), dan Jaringan Masyarakat Tani Indonesia (JAMTANI).
Program ini bertujuan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang berasal dari sektor pertanian dan kehutanan (AFOLU: Agriculture, Forestry, and Other Land Use), meningkatkan hasil pertanian keluarga, serta memperkuat ketahanan pangan melalui praktik pertanian nol emisi.
“Melalui program ini, kami ingin generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, berperan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Salah satu caranya adalah dengan mendorong mereka untuk berpikir kritis dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam kompetisi antar sekolah atau School Challenge dengan Tema " Menjawab Tantangan Perubahan Iklim” dalam lingkup sekolah ,” jelas Ai Rinawati saat di temui di Kantor Jamtani, Jumat, 14 Februari 2025.
Proyek ini juga didukung oleh 16 mitra dari Indonesia Climate Change Alliance (ICCA) yang tersebar di enam pulau di Indonesia. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap aksi iklim, meningkatkan peran sekolah dalam isu lingkungan, serta mendorong kreativitas siswa dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Kegiatan ini berlangsung dari Agustus 2024 hingga Desember 2025, melibatkan siswa kelas X dan XI yang memiliki minat dalam isu lingkungan. Setiap wilayah akan melibatkan lima sekolah yang mengikuti seminar pendidikan lingkungan, aksi perubahan iklim, dan sosialisasi kompetisi sekolah.
Dari peserta tersebut, dua sekolah terbaik akan mendapatkan hadiah untuk mengimplementasikan ide kreatif mereka.
"Untuk di Kabupaten Pangandaran, lima sekolah yang mendapatkan dana implementasi serupa adalah SMAN 1 Mangunjaya, SMAN 1 Parigi, SMKN 1 Pangandaran, SMAN 1 Pangandaran, dan SMK Bhakti Kencana Pangandaran, " pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah