“Kami ingin menunjukkan bahwa Pangandaran tidak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga seni budaya yang tak kalah memesona. Kolaborasi ini menjadi bukti kekayaan budaya kita yang bisa dinikmati siapa saja,” ujarnya.
Sementara itu, Edi Rusmiadi dari Dewan Kebudayaan Daerah Pangandaran menilai acara ini sebagai momentum strategis untuk melestarikan budaya lokal.
“Dengan menampilkan seni tradisional dalam konteks modern, kita tidak hanya melestarikan, tetapi juga membawa budaya kita ke masa depan. Sendratari ini adalah bukti bahwa budaya lokal tetap relevan dan menarik bagi generasi sekarang,” jelasnya.
Antusiasme ratusan penonton, mulai dari warga lokal hingga wisatawan luar daerah, menjadi bukti nyata bahwa seni tradisional masih memiliki daya tarik kuat.
Banyak yang mengabadikan momen ini melalui foto dan video, sekaligus membawa cerita keindahan seni Pangandaran ke daerah asal mereka.
Pagelaran ini tidak hanya berhasil menghibur, tetapi juga memperkuat identitas budaya Pangandaran sebagai destinasi yang kaya akan warisan seni. Langkah seperti ini menjadi sangat penting untuk menjaga agar tradisi tidak tergerus arus modernisasi.
Dengan keberhasilan sendratari musikal “Nini Antéh Ngabungbang Jaman”, Pantai Pangandaran membuktikan diri sebagai tempat di mana keindahan alam dan keagungan budaya berpadu sempurna.
Pertunjukan ini bukan hanya cerita yang dihidupkan kembali, tetapi juga menjadi kebanggaan baru bagi masyarakat Pangandaran.
Editor : Irfan Ramdiansyah