"Memang di pasar juga banyak yang menjualnya, kalau yang baru memetik dari pohonnya lebih segar, enak, juga harganya lebih murah," ucapnya.
Sementara itu menurut petani timun Tahmo Cahyono yang juga sebagai ketua kelompok tani Mekar Bayu mengatakan, penanaman mentimun dilakukan sudah hampir satu bulan, saat ini dalam masa Panin.
"Awalnya sih berkumpul dengan teman - teman petani lainnya, karena lahan sawah saat ini tidak bisa di tanami padi karena kemarau dan tidak ada sumber air yang bisa mengairi lahan pesawahan yang sekitar 60 Hektar, makanya kami dengan teman - teman berinisiatif untuk menanam mentimun," jelasnya.
Menurutnya, penanaman mentimun ini guna pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif tidak hanya terpaku terhadap penanaman padi saja.
"Untuk saat ini lahan yang ditanami mentimun sekitar 300 Bata atau 4200 Meter persegi," jelas Tahmo.
Lanjut Tahmo, kami tidak memaksakan untuk menanam padi yang memerlukan air banyak, kalau untuk tanaman mentimun persedian air masih tersedia tinggal menyedot dari sumur yang masih tersedia airnya.
Dalam setiap harinya, kata Tahmo, dapat menghasilkan 1 kwintal mentimun dan dalam satu bulannya bisa mencapai sekitar 3 Ton. Mudah mudahan, tambah Tahmo, bisa Panin 40 Hari dan untuk hasilnya bisa mencapai 4 Ton, ungkapnya.
"Untuk mentimun yang di jual kepada warga dalam perkilogramnya di hargakan 5000 ribu rupiah, dan untuk pengepul di harga 4000 ribu rupiah," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah