PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id – Lembaga Riset Kebijakan Publik (KP) publikasikan hasil survei terbaru mereka mengenai preferensi pemilih dalam Pilkada Kabupaten Pangandaran 2024 yang akan datang. Hasil survei yang dirilis oleh Peneliti Senior Kebijakan Publik, Ridwan Susanto, menyoroti fenomena menarik di panggung politik setempat.
Survei tersebut berlangsung dari tanggal 5 hingga 10 Mei 2024 melibatkan 400 responden yang dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error sebesar 4,1%.
Data menarik yang diungkapkan meliputi tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran saat ini.
Menurut survei tersebut, Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah periode 2020 - 2024 yaitu 60,91% (7.73% sangat puas, 53,18% cukup puas), dan 28,18% menyatakan tidak puas berikutnya yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebesar 10,9%.
Terkait hasil survei tersebut, Dr. Lilis Puspitasari, M.Ikom, Pakar Komunikasi dari Universitas Padjadjaran memberikan pandangan.
"hasil temuan survei tersebut menunjukkan bahwa program-program yang dijalankan oleh pemerintah daerah saat ini diterima dengan baik dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujarnya.
"Namun, dengan angka ketidakpuasan yang mencapai 28,18% menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dan peningkatan komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat," tambah Dr. Lilis.
"Calon pemimpin yang mampu merespon dengan baik kebutuhan masyarakat yang belum puas ini memiliki peluang besar untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat." Ucapnya.
Temuan dari hasil survei berikutnya adalah, popularitas dari masing-masing bakal calon Bupati Pangandaran. Dengan presentase sebesar 54,5%, Ujang Endin menduduki posisi teratas sebagai kandidat paling populer. Ino Darsono mengikuti dengan 46,2%, sedangkan dadang solihat mendapat 43.8 %.
Kepopuleran Ujang Ending yang lebih tinggi dari kandidat yang lain, disebabkan ia merupakan pejabat publik yaitu Wakil Bupati Petahana, sehingga kegiatan dan liputan media terhadapnya sudah dilakukan sejak 4 tahun yang lalu.
Sementara kandidat yang mengejutkan adalah Dadang Solihat atau lebih dikenal oleh masyakarat adalah Dadang Okta dengan tingkat Popularitas sebesar 43,8%. Ini bisa disebabkan kegiatan beliau yang sangat aktif 2 bulan ini mendatangi dan menyapa masyarakat secara langsung.
Kesimpulan sementara hasil survei ini bahwa belum ada kandidat yang sangat menonjol dari segi popularitas, dengan waktu yang masih panjang maka siapapun bisa meningkatkan popularitasnya, diperlukan strategi dan konsistensi dalam menyapa masyarakat Pangandaran.
"Hasil survei ini memberikan gambaran yang jelas tentang preferensi dan harapan masyarakat Pangandaran terhadap pemimpin mereka di masa depan," ujar Ridwan Susanto, Peneliti Senior Kebijakan Publik.
"Kami berharap hasil survei ini dapat menjadi gambaran yang berguna bagi para pemilih dan stakeholder politik dalam menentukan arah politik daerah,"tuturnya.
Sementara itu, menanggapi hasil survei ini, Pakar Komunikasi Unpad Dr. Lilis Puspitasari, M.Ikom, memberikan pandangannya dari sisi politik lokal.
Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat Pangandaran masih sangat mempertimbangkan kinerja dan latar belakang calon dalam menentukan pilihan mereka.
"Dukungan terhadap Ujang Endin mencerminkan harapan masyarakat akan keberlanjutan dan peningkatan program yang sudah berjalan baik. Namun, dengan 60.5% responden yang belum memutuskan pilihan, persaingan masih sangat terbuka dan kandidat lain masih memiliki peluang untuk meningkatkan elektabilitas mereka,"ungkapnya.
Dr. Lilis juga menambahkan bahwa penting bagi setiap kandidat untuk terus berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat dan menyampaikan program kerja yang relevan dan menjawab kebutuhan lokal.
"Kampanye yang mampu mengakomodasi aspirasi warga dan menawarkan solusi nyata akan menjadi kunci dalam memenangkan hati pemilih," tuturnya.
"Survei ini juga kata Dr. Lilis, menjadi indikator penting bagi para calon bupati untuk merumuskan strategi kampanye mereka. Dengan memahami area-area yang membutuhkan perhatian lebih, kandidat dapat menyusun program kerja yang lebih relevan dan tepat sasaran," jelasnya.
"Kampanye yang efektif adalah yang mampu menyampaikan pesan-pesan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat dan menawarkan solusi konkret atas permasalahan yang ada,"pungkasnya.
Dengan berbagai hasil survei dan analisis yang ada, Pilkada Pangandaran 2024 diprediksi akan menjadi kontestasi yang menarik dan penuh dinamika, di mana setiap kandidat harus bekerja keras untuk meraih dukungan maksimal dari masyarakat.
Editor : Irfan Ramdiansyah