PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Viral di media sosial video sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Pangandaran Jawa barat terlantar di terminal Pangandaran, usai mencairkan bantuan Progam Indonesia Pintar (PIP) di salah satu bank.
Dalam Video berdurasi 1 menit 6 detik tersebut, nampak sejumlah pelajar yang mengaku dari SMK Miftahul Ulum Cimerak Kabupaten Pangandaran kelas 11 TKJ 2 mengaku terlantar di Terminal Pangandaran karena tidak mempunyai uang untuk membeli bensin usai pencairan bantuan PIP.
Diketahui sejumlah pelajar tersebut termasuk dalam daftar 108 orang siswa penerima bantuan PIP di SMK Miftahul Ulum Cimerak Kabupaten Pangandaran.
Salah seorang pelajar berinisial M menceritakan bahwa uang PIP yang telah dicairkan tidak diberikan kepadanya, malah dibawa oleh staf TU SMK hingga ia beserta sejumlah pelajar lainnya terlantar di terminal. Sontak hal tersebut pun menjadi perbincangan publik.
Dalam video tersebut M mengatakan bahwa dirinya ada keluhan. "Tadi saya di suruh (pihak sekolah) ke bank untuk mengambil uang bantuan," ujarnya.
Usai melakukan proses pengambilan uang bantuan, dirinya bersama teman-teman nya pun mengaku sudah memberikan tanda tangan di bank tersebut dan menunggu di luar.
"Tapi pas keluar uang saya malah diambil oleh staf TU. Dan satu staf TU itu bilang dan beralibi, bahwa uang tersebut untuk biaya PKL," kata M didampingi 5 temannya.
Padahal lanjut M, Ia bersama teman-teman nya dari Cimerak ke Pangandaran membutuhkan bensin (BBM) untuk sepeda motornya.
"Sedangkan saya dari Cimerak ke Pangandaran itu membutuhkan bensin tidak membawa uang sedikitpun,"ujarnya.
Lalu saat minta ke staf TU tapi malah menyelewengkan, malah bilang dirinya berbohong tentang itu (butuh uang untuk beli bensin). Dengan terjadinya hal tersebut, Ia pun ingin meminta klarifikasi tentang uang tersebut terkait peruntukannya untuk apa.
Setelah video tersebut viral, Tim Saber Pungli Kabupaten Pangandaran pun langsung menelusuri ke SMK Miftahul Ulum Cimerak pada Rabu 06 Desember 2023.
Menurut salah satu anggota Satgas Penindakan Saber Pungli UPP Kabupaten Pangandaran Subarnas mengatakan, awalnya anggota Tim Saber Pungli dan petugas Dinas Perhubungan Provinsi Jawa kebetulan berada di sekitar terminal Pangandaran, dan melihat sejumlah pelajar yang nampak kebingungan.
"Setelah itu, kami langsung menghampiri pelajar yang sedang kebingungan dan menceritakan yang dialaminya kepada dua petugas tersebut,"ucapnya.
Setelah itu, kata Subarnas, ke lima pelajar itu langsung pulang setelah mendapatkan uang untuk transportasi.
"Dari kejanggalan tersebut, kami langsung mendatangi dan meminta keterangan soal bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dari pihak sekolah terkait," ungkap Subarnas.
Dari pengakuan pihak sekolah atau klarifikasi dengan pihak SMK Mitahul Ulum Cimerak, dana bantuan dari Program Indonesia Pintar tersebut akan digunakan untuk keperluan siswa jika ada kegiatan yang memerlukan biaya seperti kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau prakerin.
"Bantuan PIP tersebut sebesar Rp 108 Juta dan di peruntukan bagi 108 orang penerima," terangnya.
Namun kata Subarnas, baru Rp 78 juta yang sudah dicairkan, sementara sisanya Rp 30 juta lagi belum dicairkan. "Kita tetapkan sebanyak tiga orang yang harus bertanggung jawab terkait masalah bantuan PIP tersebut,"pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah