PANDEGLANG, iNewsPangandaran.id - Curhatan pilu istri bernama Sranita asal Pandeglang viral di media sosial selepas ia keguguran saat hamil 9 bulan.
Di tengah duka ditinggal wafat anak yang sebentar lagi lahir, Sranita malah dicerai suaminya dan menyebut sang istri tak becus jaga kandungan.
Kisah pilu Sranita ini diunggah di dalam akun TikTok pribadinya @nt, 2 September 2023.
"Cerita singkat keguguran di usia kandungan 9 bulan," tulis Sranita mengawali curhatan pilunya.
Disebutkan Sranita, kehamilannya ini merupakan impian ia dan sang suami setelah keduanya menanti selama 2 tahun pasca menikah. Sranita mengaku ia nikah muda di umurnya yang masih 15 tahun.
Hingga kemudian di usia 17 tahun, Sranita dinyatakan positif hamil. Kehamilan ini pun disambut rasa gembira oleh pasutri muda tersebut.
"Bersyukur tiada henti dikasih keturunan walaupun usiaku masih 17 tahun," tutur Sranita.
Namun saat kehamilan beranjak 9 bulan dan seminggu lagi melahirkan, jabang bayi yang ada di dalam perut Sranita mendadak tidak bergerak.
"Di usia kandungan masuk 9 bulan dan tinggal seminggu lagi adek lahir ke dunia, tiba-tiba kandungan semakin lemah. Biasanya adek selalu aktif di perut, tapi eharian gak gerak," paparnya.
Sontak saja, Sranita yang panik langsung pergi ke dokter. Saat diperiksa, dokter mengatakan kalau jabang bayi tersebut sudah meninggal di dalam kandungan.
Mendengar hal tersebut, Sranita langsung menangis histeris. Ia merasa bersalah lantaran tidak menjaga kandungannya dengan baik. Wanita 17 tahun itu juga merasa gagal menjadi ibu yang baik.
"Gak bisa berkata apa-apa lagi ya Allah. Cuma bisa pasrah dan nerima kenyataan pedih, rasa sakit, kecewa semua campur aduk. Cuma bisa nangis sambil peluk mama," tutur Sranita dengan suara terisak.
Sang suami, diakui Sranita saat itu menemaninya saat proses persalinan. Namun setelah itu, sikap suami Sranita mendadak berubah.
Bukannya menenangkan istri yang baru saja kehilangan anak yang didamba, sang suami malah menyalahkan Sranita. Suami dengan lantang menyebut istrinya tidak becus menjaga kandungan hingga berakibat fatal keguguran.
"Dia bersikeras menyalahkan aku, atas kelalaian aku selama hamil sampai anak keguguran. Tetep keukeuh saya yang salah di mata dia," ujar Sranita mengenang deret umpatan suami kepadanya.
Mendengar suami yang terus menerus meyalahkannya, tangis Sranita pun pecah. "Ibu mana sih yang mau ditinggal anaknya? Takdir yang menentukan semuanya," ucapnya.
Suami pun makin menyalahkan Sranita disertai ucapan-ucapan menyakitkan lainnya.
"Dia chat aku dengan gampangnya ngomong 'anak meninggal gara-gara aku belum bisa jadi ibu yang baik. Anak meninggal karena dia belum siap jadi anak aku, gak bisa ngasih ASI, selalu sibuk sama kerjaan aku di dunia make up'," lanjutnya.
Selain suami, mertua Sranita juga ikut menyalahkannya atas musibah keguguran tersebut. Setelah operasi persalinan, suami kemudian tiba-tiba pergi meninggalkan Sranita.
"Di saat seorang istri butuh kasih sayang dari suami saat posisi terpuruk, dia gak ada," tuturnya.
Selain ucapan menyakitkan, suami pun nekat melakukan KDRT terhadap Sranita yang kondisinya masih belum pulih dari persalinan.
"Dia kunci aku di kamar. Aku merasa dicabuli an seprti diperkosa. Kena cekikan, dibanting ke kasur, padahal aku belum pulih habis melahirkan," ujar Sranita.
Tak kuat terus menerus alami KDRT, Sranita kemudian meminta agar suami menceraikannya. Permintaan itu pun dikabulkan.
"Akhirnya aku minta pisah, dan dia menghilang sampai sekarang sudah hampir 2 tahun," tambahnya.
Kini, selepas bercerai dari sang suami, Sranita mengaku masih sering menangis lantaran belum menerima takdir nahas yang menimpanya.
"Setiap hari nangis terus, masih belum bisa terima semuanya. Ditinggal anak, ditinggal suami. Semua hilang dari hidup, ngerasa semua orang jahat sama aku. Hancur banget rasanya," pungkas Sranita sambil menitikkan air mata.
Editor : Hikmatul Uyun