get app
inews
Aa
Read Next : Terbujuk Menjadi PNS, Korban Tertipu Rp 40 Juta

5 Daerah Jabar Siaga 1 Rawan Bencana Alam, Pangandaran Waspadai Banjir dan Longsor

Selasa, 11 Oktober 2022 | 11:42 WIB
header img
Bencana alam di Jabar, Tebing batu kapur setinggi 100 meter longsor ( Foto: iNewsPangandaran.id/Irfan ramdiansyah)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Ada 5 daerah di Jawa Barat paling rawan bencana alam menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jabar. Kelima daerah tersebut diantaranya Kabupaten Bandung, Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pangandaran. 

Menurut Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jabar Indra Gustari, ke-5 daerah ini berstatus siaga 1 dan paling rawan bencana alam seperti longsor dan banjir, lantaran memiliki curah hujan yang tinggi.

Daerah siaga itu curah hujannya cukup tinggi sejak awal September 2022, dan terjadi hampir sepanjang tahun.

Namun berat tanah tidak kuat untuk menampung derasnya air hujan, sehingga terjadilah banjir dan longsor. Maka dari itu, Kepala BMKG Jabar meminta agar masyarakat di 5 daerah itu berhati-hati.

"Sepanjang 2022, curah hujan di lima daerah siaga itu tinggi dan tidak ada musim kemarau. Karena itu, daerah ini kami sampaikan bisa lebih bahaya (paling rawan bencana alam)," kata Indra Gustari, Selasa (11/10/2022).

Kelima daerah itu yang berstatus siaga 1 bencana alam itu diantaranya ada Bogor, Sukabumi, Pangandaran hingga Tasikmalaya.

"Untuk status siaga itu banyak di bagian barat, seperti Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, sampai Pangandaran, termasuk Bandung," tambahnya.

Selain lima daerah dengan status siaga 1, tutur Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jabar, 5 daerah lain di Jabar menerapkan status waspada bencana yang umumnya berada di wilayah utara Jabar, seperti daerah Sumedang.

"Level daerah waspada itu Sumedang dan pesisir utara Jabar," tuturnya. 

Disinggung daerah mana saja yang berpotensi longsor, Indra menyatakan, potensi longsor bisa saja terjadi di wilayah berstatus siaga maupun waspada, terutama di kawasan bantaran sungai dan lereng-lereng. 

"Wilayah dataran rendah yang kurang pohon juga bisa berpotensi longsor. Ini bisa dipicu hujan ekstrem atau dipicu akumulasi. Jadi, meski hujan intensitas rendah, tapi kalau tiap hari bisa picu longsor," ujar Indra Gustari. 

Editor : Hikmatul Uyun

Follow Berita iNews Pangandaran di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut