"Insiden ini menggarisbawahi perlunya mengejar industri penyelundupan kriminal bernilai miliaran dolar yang memangsa para migran dan menyebabkan terlalu banyak kematian tak berdosa," lanjutnya.
"Di Los Angeles dua minggu lalu, saya mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah meluncurkan kampanye anti-penyelundupan pertama dengan mitra regional kami. Dalam tiga bulan pertama, kami telah melakukan lebih dari 2.400 penangkapan, dan pekerjaan itu hanya akan berhasil. intensif di bulan-bulan mendatang,” ungkapnya.
Menurut seorang pejabat penegak hukum federal, yang berbicara dengan syarat anonim. Korban tewas termasuk migran dari Meksiko, Guatemala dan Honduras. Penemuan para korban migran pada Senin (27/6/2022) ini terjadi ketika otoritas federal AS telah meluncurkan operasi "belum pernah terjadi sebelumnya" untuk mengganggu jaringan penyelundupan manusia di tengah masuknya migran di perbatasan AS-Meksiko.
Juru bicara Imigrasi dan Bea Cukai, pada Senin (27/6/2022) mengatakan sebuah dugaan peristiwa penyelundupan manusia diberitahukan oleh polisi San Antonio ke unit investigasi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, yang memimpin penyelidikan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta