Alarm Merah Generasi! 1.000 Hari Penentu Nasib Anak, Bidan RSUD Pandega Bongkar Fakta Krusial

Eris Riswana
Alarm Merah Generasi! 1.000 Hari Penentu Nasib Anak, Bidan RSUD Pandega Bongkar Fakta Krusial. ( Foto: ist)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Jangan main-main! Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari detik awal kehamilan hingga anak genap dua tahun kembali disorot sebagai zona penentu hidup-mati kualitas generasi. Salah langkah di periode ini, dampaknya bisa menghantui seumur hidup.

Bidan RSUD Pandega Pangandaran, Mirna Nuraisyah, membunyikan alarm keras bagi para orang tua. Menurutnya, perhatian di 1.000 HPK bukan sekadar imbauan manis, tapi kebutuhan mendesak untuk memutus rantai stunting, gangguan tumbuh kembang, hingga masalah belajar di masa depan.

“Di fase ini, otak anak berkembang super cepat. Pondasi kecerdasan, fokus, dan kemampuan belajar dibangun di sini. Gagal penuhi gizi dan stimulasi, risikonya panjang,” tegas Mirna.

Mirna membeberkan, pemenuhan gizi sejak janin masih di kandungan adalah kunci emas. Ketika kebutuhan dasar terpenuhi sejak awal, peluang anak tumbuh sehat dan cerdas melonjak signifikan. Sebaliknya, kelalaian kecil bisa berujung penyesalan besar.

Namun fakta di lapangan bikin miris. Mirna mengakui, masih banyak keluarga abai: gizi ibu hamil tak terpenuhi, ASI eksklusif terlewat, dan pola asuh seadanya. Akibatnya? Bom waktu bernama stunting, gangguan perkembangan, hingga kesulitan belajar saat anak dewasa.

“Dampak kekurangan nutrisi itu tak selalu terlihat saat lahir. Ia muncul diam-diam, lalu menghantam masa depan anak,” katanya lantang.

Tak hanya gizi, Mirna juga menyoroti Antenatal Care (ANC) alias pemeriksaan kehamilan berkala yang kerap disepelekan. Padahal, ANC adalah radar dini untuk mendeteksi anemia, infeksi, hingga komplikasi berbahaya.

Usai lahir, perjuangan belum selesai. Imunisasi dasar lengkap, ASI eksklusif, MPASI bergizi, dan pola asuh responsif wajib berjalan beriringan. Satu mata rantai putus, tumbuh kembang anak bisa terganggu.

“Semua tahapan saling mengunci. Kehamilan sehat, ASI eksklusif, imunisasi, MPASI tak bisa dipilih-pilih,” jelas Mirna.

Di akhir, Mirna mengingatkan: pembangunan SDM dimulai dari rumah. Ia mengajak keluarga, tenaga kesehatan, hingga pemerintah turun tangan serempak memberi edukasi dan dukungan bagi ibu dan calon ibu.

“Menjaga 1.000 hari pertama berarti memasang pondasi masa depan anak. Ini investasi jangka panjang bukan cuma untuk keluarga, tapi untuk bangsa,” pungkasnya. 

Editor : Irfan Ramdiansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network