931 Hektare Sawah di Pangandaran Terendam Banjir, Petani Menjerit Rugi Miliaran Rupiah

Eris Riswana
Ratusan Hektar Sawah terendam banjir. ( Foto: iNewsPangandaran.id)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Musibah banjir di Kecamatan Padaherang dan Kalipucang, Pangandaran, Jawa Barat, berubah menjadi mimpi buruk bagi para petani. Hujan deras yang tak henti mengguyur selama sepekan membuat ribuan hektar sawah berubah menjadi lautan air keruh.

Padi yang tinggal menunggu waktu panen kini roboh, rebah, dan membusuk di tengah genangan. Di Desa Ciganjeng, Padaherang, hamparan sawah yang biasanya hijau dan penuh harapan kini seolah menjadi kuburan bagi tanaman padi.

Air setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa menutup rapat seluruh areal pertanian. Setiap kali hujan turun, genangan kian meninggi, menghancurkan asa petani yang sebelumnya berharap bisa menutup akhir tahun dengan hasil panen memadai.

“Sudah hampir seminggu begini. Air nggak surut-surut. Baru turun, hujan datang lagi. Padi makin busuk… sudah nggak bisa dipanen,” keluh Yati, petani yang sawahnya kini tak lebih dari kolam banjir.

Yati tak sanggup menahan tangis saat menceritakan padi yang seharusnya ia panen dalam hitungan hari. Matanya menerawang kosong, seolah tak percaya seluruh kerja keras berbulan-bulan hilang seketika.

“Sudah tinggal panen… tapi mau bagaimana? Sudah terendam semua. Nggak bisa diselamatkan,” ucapnya lirih.

Luapan Sungai Citanduy diduga menjadi pemicu utama banjir yang melumpuhkan lumbung padi Pangandaran ini. Debit air yang melonjak drastis membuat sungai tak lagi mampu menampung aliran dari hulu.

Sementara itu, sebagian petani yang lahannya masih tersisa berusaha menyelamatkan apa pun yang mungkin. Ada yang mulai membalik tanah lebih awal demi mengejar musim tanam berikutnya, meski ancaman banjir susulan masih menghantui.

“Ciganjeng saja 300 hektar terendam. Kerugian sudah miliaran rupiah. Hampir seminggu tidak surut-surut. Padi sudah tidak bisa diselamatkan,” kata Tantori, petani yang memantau langsung lahan terdampak.

Data resmi dari Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran mencatat, 781 hektar sawah di Padaherang tenggelam, ditambah 150 hektar sawah di Kalipucang, sehingga total 931 hektar lahan pertanian kini lumpuh.

Angka kerugian diperkirakan menembus nilai miliaran rupiah, dan dikhawatirkan memicu gangguan suplai beras dari wilayah yang selama ini menjadi lumbung pangan lokal.

Banjir kali ini bukan hanya memutus rezeki petani, tetapi juga menorehkan luka mendalam bagi ratusan keluarga yang menggantungkan hidup pada hasil sawah.

Apabila curah hujan tetap tinggi dan tanggul Sungai Citanduy tidak mendapat penanganan serius, warga khawatir bencana serupa akan terus berulang dan petani lagi-lagi menjadi korban paling depan.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network