PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Sebuah video warga yang mengeluh soal kondisi jalan rusak di Pangandaran mendadak viral di media sosial Facebook. Video yang diunggah akun Mang Tarli Sutarli itu bikin heboh warganet lantaran disampaikan dengan gaya khas Sunda yang blak-blakan tapi lucu.
Dalam video berdurasi singkat itu, Mang Tarli tampak mengenakan iket kepala dan pakaian adat Sunda. Ia berdiri di pinggir jalan tanah yang rusak dan becek, sambil menatap kamera dan berkata lantang:
“Tah, Pak Dedi... lain Garut apa Sukabumi wae! Keneh-keneh nu ngaploudna urang Garut jeung Sukabumi. Pangandaran ge siga kieu jalan na, Pak Dedi!”
Kalimat itu ditujukan kepada Dedi Mulyadi, yang disebut Mang Tarli sebagai Gubernur Jawa Barat. Dengan logat khas Sunda-nya, Tarli seolah ingin menyindir agar pemerintah juga menengok kondisi jalan di daerahnya yang sudah lama rusak.
Tak butuh waktu lama, postingan tersebut langsung meledak di Facebook. Hingga kini, video Mang Tarli sudah disukai 14.828 kali, dikomentari 2.165 akun, dan dibagikan sebanyak 188 kali.
Komentar yang muncul pun beragam. Ada yang membela, ada pula yang malah menimpali dengan sindiran balik. Salah satu akun bernama Diding Prihantono menulis, “Eta jalana jalan naon, mang? Ari jalan kabupaten mah atuh ka bupati na, arinkoat koar pake logika, mamang...”
Sementara akun Putra Senja Putra menimpali dengan tawa, “Kmn bupati dan lurah? Knapa hrs pak KDM?”
Komentar lain yang cukup pedas datang dari Nur Arafa, “Pemerintah setempatnya pada ke mana? Masih hidup apa udah mati?”
Namun, tak sedikit juga warganet yang mencoba menenangkan suasana. Akun Ahmad Arsil misalnya menulis, “Perlahan pak, mudah-mudahan semua merata. Kasihan juga Pak Dedi urus Jabar sendiri belum di daerah lain. Saya sih berdoa aja, semoga Pangandaran kebagian giliran perbaikan.”
Ada pula akun Nedi Tasik yang menegaskan agar warga tak asal menyalahkan:
“Ulah nyalahken KDM, mang. Salahkeun tah RT, RW, kades, camat, bupati na, kamarana mang?”
Dan Bonex menambahkan, “Jalan desa mah ngadu ke kepala desa, ada jalurnya, mang.”
Meski begitu, video Mang Tarli tetap jadi sorotan warganet. Banyak yang menilai cara penyampaiannya jujur, apa adanya, dan mewakili suara masyarakat kecil di pedesaan.
Kini, video tersebut terus dibagikan ulang dan memunculkan diskusi panjang soal perhatian pemerintah terhadap infrastruktur di wilayah pedalaman Pangandaran.
“Nya kudu aya nu ngageroan ti kampung ka kota, bisi aya nu lali kana jalan leutik,” tulis salah satu netizen, menutup perdebatan di kolom komentar.
Fenomena ini lagi-lagi menunjukkan, kadang suara rakyat paling nyaring justru datang dari jalan berlumpur bukan dari ruang rapat berpendingin udara.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait