“Dari saya kecil sampai sekarang, kalau hujan lebih dari tiga jam pasti air naik ke jalan. Udah kayak tradisi tahunan aja. Orang cuma bisa ngeluh, tapi nggak ada tindakan nyata,” ujarnya kesal.
Senada dengan itu, Somad (50), pengendara yang sempat terjebak genangan, juga mengaku bosan dengan kondisi yang terus berulang.
“Tiap musim hujan ya pasti banjir di sini. Motor banyak yang mati karena maksa lewat. Harusnya pemerintah udah hafal titik rawan kayak gini, tapi nyatanya nggak pernah dibenahi,” ucapnya.
Meski air mulai surut menjelang siang, kondisi jalan masih licin dan berlumpur. Warga berharap pemerintah daerah dan pihak terkait turun tangan serius, bukan sekadar menunggu banjir surut lalu lupa lagi.
“Setiap tahun berita banjir di Cijulang-Cimerak selalu muncul. Tapi hasilnya? Nihil. Air surut, masalahnya tetap,” tandas Tri dengan nada kecewa.
Aparat kepolisian tetap mengimbau agar pengguna jalan tidak memaksakan diri menerobos banjir, terutama pengendara sepeda motor, demi keselamatan di jalur utama wisata Pangandaran itu.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait
