"Hujan deras dari malam sampai pagi. Tiba-tiba sekitar jam setengah sepuluh, air datang dari arah hulu. Cepat sekali masuk ke rumah. Barang-barang langsung terendam," tutur Adang Misbah, Kepala Dusun setempat, saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut data sementara dari aparat desa, sedikitnya 170 rumah di tiga dusun terdampak parah. Selain merendam rumah, banjir juga menyebabkan kerusakan serius pada sejumlah fasilitas umum, termasuk dua jembatan desa yang terputus.
Tak hanya itu, lahan pertanian warga pun tak luput dari terjangan air. Puluhan hektar sawah kini tergenang lumpur dan material kayu, membuat petani terancam gagal panen.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras akan pentingnya sistem peringatan dini di wilayah rawan bencana. Dengan kondisi cuaca yang makin sulit diprediksi akibat perubahan iklim, mitigasi menjadi harga mati.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait