"Alhamdulillah, mereka sangat antusias mengikuti pesantren digital ini," tambahnya.
Teknis pelaksanaan kegiatan ini cukup sederhana, di mana setiap siswa menerima jadwal pesantren digital yang sudah ditentukan.
Materi yang diberikan pun sangat beragam, mulai dari cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar hingga berbagai topik keagamaan lainnya.
Keuntungan besar dari pelaksanaan pesantren digital ini, menurut Supriyatna, adalah fleksibilitas yang diberikan kepada siswa untuk belajar di rumah, tanpa harus merasa malu atau terbebani untuk pergi ke pondok pesantren atau madrasah.
"Pesantren digital memungkinkan mereka untuk belajar dengan nyaman di rumah masing-masing," jelasnya.
Selain itu, kegiatan ini juga terintegrasi dengan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), di mana setiap siswa diwajibkan mengirimkan bukti partisipasi dalam kegiatan pesantren digital.
"Setiap siswa harus mengirimkan bukti bahwa mereka telah mengikuti kegiatan ini, dengan link yang unik untuk setiap individu," tambahnya.
Pesantren digital ini akan berlangsung selama dua minggu, hingga menjelang libur lebaran. Supriyatna berharap kegiatan ini tidak hanya menambah ilmu agama para siswa, tetapi juga memperkuat karakter dan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait