PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Pasca debat publik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pangandaran, tanggapan masyarakat dan tokoh setempat semakin ramai. Salah satu tokoh yang memberikan pendapat adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Pangandaran, Warman Abdullah.
Menurut Warman, masyarakat kini terjebak oleh narasi yang dibangun oleh masing-masing pasangan calon dalam menjawab pertanyaan moderator.
"Mari kita urai narasi setiap pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati agar publik tidak terkecoh dan berasumsi liar atas jawaban pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati," ujarnya.
Dalam debat tersebut, pasangan calon Nomor Urut 01, Hj. Citra Pitriyami dan H. Ino Darsono, menyatakan akan mengajukan pinjaman sebagai solusi untuk mengatasi defisit anggaran.
Sementara itu, pasangan calon Nomor Urut 02, Ujang Endin Indrawan dan Dadang Solihat, berkomitmen meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menekan belanja aparatur. Warman menilai bahwa rencana Nomor Urut 01 untuk mengajukan pinjaman sebenarnya masuk akal, karena hal tersebut bisa menjadi langkah untuk menyehatkan APBD, menjaga keberlanjutan program, dan melunasi utang.
"Lantas jika di tracking hutang yang terjadi tersebut bukan perbuatan Citra dan Ino, lalu sebelumnya Ujang Endin Indrawan dan Dadang Solihat sebagai orang yang ada pada posisi birokrasi, kalau begitu kenapa Citra dan Ino yang di bully sebab menjawab kalimat akan pinjam," jelas Warman.
Ia menegaskan bahwa keputusan untuk mengajukan pinjaman seharusnya tidak dihakimi sebagai salah atau benar, tetapi dipahami sebagai salah satu opsi yang dapat diambil dalam situasi defisit. Di sisi lain, Warman juga mempertanyakan janji pasangan Nomor Urut 02 untuk menaikkan PAD dan menekan belanja aparatur.
Menurutnya, jika strategi tersebut efektif, seharusnya sudah diterapkan ketika Ujang Endin Indrawan dan Dadang Solihat masih menjabat di pemerintahan. Warman juga mengkritik penyebutan bahwa pasangan Nomor Urut 02 didukung oleh partai pengusung Presiden Prabowo, yang menurutnya tidak relevan dengan persoalan yang sedang dibahas.
"Kalau memang jawaban menaikan PAD dan menekan belanja aparatur, kenapa tidak dilakukan ketika Ujang Endin Indrawan dan Dadang Solihat menduduki jabatan di dalam birokrasi," tutur Warman.
Warman mengajak masyarakat Pangandaran untuk menganalisis dengan cermat visi dan misi masing-masing pasangan calon serta menghindari asumsi-asumsi yang dapat menimbulkan kesalahpahaman. Menurutnya, pemahaman yang utuh terhadap program dan visi kedua pasangan calon sangat penting menjelang pemilihan pada 27 November 2024.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait