Satu ikat sapu lidi kosimah menjual seharga Rp 1.300 dan setiap hari hanya mendapatkan 2 ikat sapu lidi,itu pun tidak menentu,kadang sering tidak dapat sama sekali.
Selain menjual sapu lidi kosimah juga menjadi penjual keliling hasil tani milik tetangganya, seperti kacang dan buah nangka.
"lumayan,saya diberi upah Rp 5.000 atau kadang Rp 10.000 tergantung berapa banyak yang saya jual".ujar kosimah. Kosimah mengaku tidak memiliki kartu Indonesia sehat (kis).
"waktu itu sudah mengajukan tapi katanya balangkonya tidak ada padahal saya sangat memerlukan sekali karena usia saya sudah tua".keluhnya.
Kini Kosimah berharap ada bantuan dari pemerintah setempat untuk agar ia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait