MALAYSIA, iNewsPangandaran.id - Pesan terakhir ibu sebelum tewas tertabrak truk bersama suami dan 4 anaknya jadi viral di media sosial. Apakah ini sudah firasat?
Empat jam sebelum kecelakaan maut tersebut, sang ibu memberikan pesan kepada Abdul Rahman (19) yang tak ikut rombongan dan selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Selain menitipkan pesan terakhir, ibu juga mengirim foto terakhir bersama anak-anaknya kepada Abdul Rahman si anak sulung. Sontak saja, tangis Abdul pun pecah melihat pesan terakhir tersebut.
Kecelakaan maut di Kuantan Malaysia itu diketahui menelan 6 orang korban tewas, yang terdiri dari ayah, ibu dan 4 anaknya. Mereka adalah Norahim Noor Muhammad (43) dan suaminya Amir Ruddin Ismail (46).
Sementara 4 anak mereka, yaitu Atimahtulzahrah (17), Seri Khadijah Aqilah (13), Rufaidatul Asyariyah (10), dan Muhammad Assyakrawi (5). Anak lain bernama Abdullah Amir Ruddin (15) masih kritis dirawat di ICU Hospital Segamat karena mengalami luka parah di kepala, usus, dan paru-paru.
Dikutip dari media online Malaysia Astro Awani, Abdul memperlihatkan pesan terakhir ibunya yang dikirim lewat WhatsApp.
Dalam chat, terlihat awalnya sang ibu meminta agar Abdul tak lupa untuk makan. Apalagi hari itu, Abdul tak ikut dalam rombongan.
"Ibu gak kirim lauknya. Makan lauk yang semalam saja ya, cukup dihangatkan saja kok. Arini gak jadi masak, soalnya ada meeting," tulis ibunda yang dikirim sekira pukul 14.00 waktu setempat hanya 4 jam sebelum kecelakaan maut terjadi.
"Oke baik bos," jawab Abdul dengan nada bercanda kepada sang ibu.
Tak lama kemudian, ibunya mengirim swafoto bersama anak-anak perempuannya kepada Abdul, si anak sulung. "Kitaorang balik dulu (KIta pulang dulu)," tulis ibunda.
Melihat foto tersebut, Abdul kemudian membalasnya dengan foto sedang naik motor. Abdul tak menyangka, chat WhatsApp itu merupakan pesan terakhir sang ibu.
Setelah ibunya mengirim pesan tersebut, Abdul kemudian mengaku sudah merasakan firasat aneh.
"Saat itu, sebenarnya saya merasa bingung, kayak ada firasat aneh. Biasanya kalau mau pulang dari mana pun, ibu tuh gak pernah kirim foto dan chat. Tapi pas hari itu, ibu malah kirim foto sama chat," ucap Abdul dengan suara terisak, dikutip dari laman video Astro Awani.
Menurut laman Alhijrah TV, kronologi kecelakaan maut ini terjadi di kilometer 5 Jalan Segamat-Kuantan pada Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 18.37 waktu setempat.
Ketika itu, ibu dan anak-anak itu baru pulang dari rumah ayah mereka Amir Ruddin Ismail (46), di Kluang dan hendak kembali ke Segamat. Sang ayah adalah Imam Eksekutif di Ladang Tereh Utara, Kluang, sementara ibunya adalah seorang guru di Sekolah Agama Kemedak, Segamat.
Anak sulung mereka, Abdurahhman (19), tidak ikut ke Segamat pada saat itu karena tinggal di Kluang, sehingga dia selamat dari kecelakaan maut tersebut.
Kecelakaan ini terjadi ketika mobil yang mereka kendarai mengalami kecelakaan beruntun dengan beberapa kendaraan lain, yaitu truk trailer, sebuah Honda HRV, sebuah Proton Wira, sebuah Perodua Bezza, dan Perodua Alza yang dikendarai oleh keluarga tersebut.
Dalam perjalanan saat di Jalan Segamat-Kuantan, sebuah mobil Honda HRV melambat lantaran adanya pekerjaan perbaikan jalan.
Namun tanpa diduga, sebuah truk yang membawa muatan pasir tiba-tiba kehilangan kendali dan masuk ke jalur berlawanan. Truk itu gagal mengerem dan kehilangan kendali. Truk berbelok ke kanan jalan dan bertabrakan dengan Perodua Alza yang membawa keluarga beranggotakan tujuh orang tersebut.
Akibat kecelakaan itu, 6 orang dinyatakan tewas, diantaranya ayah ibu dan 4 anak.
Abdul, selaku anak sulung kemudian menjadi imam sholat jenazah hingga videonya viral di media sosial.
Saat menjadi imam, Abdul tak kuasa menahan tangisannya. Ia tak hanya menjadi yatim piatu ditinggal wafat ayah ibu, tapi juga 4 adik tercintanya juga ikut tewas.
Abdul juga ikut memakamkan ayah ibu dan 4 adiknya di di area pemakaman Tanah Perkuburan Islam Ubudiah, Parit Jawa, Malaysia. Setelah pemakaman selesai, Abdul mendadak pingsan hingga harus digotong dan ditenangkan oleh warga.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait