Tim juga tambah Yudi, melakukan pengambilan sampel pupuk subdisi yang nantinya akan diuji mutunya untuk mengetahui apakah sudah sesuai standar.
Sementara itu, Hotman Tambunan Ketua Tim Satgassus menambahkan, dari hasil pemantauan masih terdapat kios yang tidak mempunyai stok, sehingga saat petani membutuhkan pupuk tidak tersedia di kios.
Kemudian, sampai akhir Juli 2023 serapan alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten OKI masih sekitar 55%.
“Hal ini tentu sangat merugikan para petani yg berhak menerima pupuk bersubsidi,” ujarnya.
Lebih lanjut, tim juga menemukan penebusan pupuk dilakukan secara manual (T Pubers) dan Kartu Tani. Akhirnya, banyak kartu tani di kios dari beberapa kelompok tani.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait