Menurut keterangan dari ibunya, anaknya tersebut terus-terusan menangis saat di saung tambak kemungkinan membuat kesal ayah kandungnya sampai melakukan pemukulan kepada anaknya tersebut hingga meninggal.
"Awal mulanya di siksa terlebih dahulu oleh ayahnya dengan di pukul pada bagian kepala dan dada, karena mungkin tulang tulangnya masih rapuh hingga hancur sampai menyebabkan balita tersebut meninggal dunia,"ujarnya.
Setelah proses autopsi di Rumah sakit Banjar, sekitar pukul 04.00 wib pagi, jenazahnya pun di bawa ke rumah duka.
"Itu menurut informasi yang di dapat, karena saya tidak ikut pemakaman karena ada pekerjaan lain, katanya hari ini sudah di lakukan pemakaman,"ucapnya.
Untuk pelaku ( RD) biar ditangani pihak yang berwajib, mungkin masih dalam pencarian, sampai saat ini belum ada kabar di temukan atau tidaknya pelaku tersebut, ungkapnya.
Sementara itu, salah satu warga Satijan mengatakan, ia mengaku sangat miris dengan kejadian yang terjadi hingga anak menjadi korban ayah kandungnya.
"Awalnya tidak percaya, namun setelah melihat dan menyaksikan ke lokasi ternyata benar, sampai anaknya di kubur dengan tidak sewajarnya,"ucapnya.
Tetapi benar atau tidaknya, kata Satijan, menurut warga lain, pasutri tersebut tinggal di saung tambak karena di usir oleh orang tuanya mungkin cekcok.
"Itu sih menurut warga, tidak tahu yang sebenarnya terjadi bagaimana,"ujar Satijan.
Sangat di sayangkan saja sampai bisa membunuh anak sendiri, pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait