Tong sampah di hajatan warga. ( iNewsPangandaran.id/ist)
Seperti salah satu hajatan pernikahan warga di Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran ini, Dadi (43) warga yang menggelar hajatan mengatakan, hajatan anti nyampah yang disosialisasikan lingkungan warga setempat terinspirasi dari My Wedding Organizer (WO).
"Jadi beberapa waktu lalu salah satu WO di Pangandaran meminta lingkungan setempat untuk menyediakan tempat sampah di area tenda hajatan, kemudian lingkungan Dusun Pangandaran menerapkan pola tersebut saat hajatan," kata Dadi.
Ia menuturkan,saat ide hajatan anti sampah berserakan ini diterapkan di lingkungan setempat, hal ini menarik perhatian warga.
"Biasanya kan kalau hajatan di lembur, habis makan berserakan dimana aja. Memang ada istilah bebersih mah mun tos beres teu sopan," katanya.
Namun menurut Dadi istilah itu keluar karena dianggap sudah membudaya.
"Tapi kan buat apa budaya buruk dibiarkan," ucapnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait