Petani Muda Pangandaran Bikin Dunia Melongo! Dari Lumpur Sawah, Gagasannya Tembus Berlin!
 
              
             
             PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Siapa bilang petani muda cuma bisa pegang cangkul dan nunggu hujan turun? Sekelompok pemuda asal Pangandaran justru membuktikan kalau dari tanah kampung pun bisa mengguncang dunia lewat gagasan hijau yang keren abis!
Dalam ajang Young Cool Farmers Challenge (YCFC) 2025, anak-anak tani dari Pangandaran sukses menyalip ratusan pesaing dari seluruh Indonesia dan pulang dengan gelar juara!
 
                                                        Ajang ini bukan lomba biasa, tapi arena para “tani milenial” unjuk gigi soal pertanian rendah emisi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Kompetisi bergengsi ini digagas oleh Rural Youth Climate Action Movement (RYCAM), hasil kolaborasi antara JAMTANI, Motivator Pembangunan Masyarakat Toraja (MPM), dan Centre for Rural Development (SLE) Humboldt University Berlin, dengan sokongan dana dari International Climate Initiative (IKI), lembaga pendukung aksi iklim dunia.
Dari 170 petani muda yang berjuang, enam kelompok asal Pangandaran berhasil melenggang ke jajaran pemenang! Gak heran, ide-ide mereka dianggap paling “nyentil zaman” bukan cuma menanam, tapi juga memutar ekonomi sirkular dengan sentuhan kearifan lokal.
 
                                                        Dari sistem pertanian rendah emisi, hingga pengelolaan sumber daya ala anak muda kreatif, mereka semua bikin juri terkesima.
Dr. Silke Stober dari Humboldt University Berlin, yang memimpin proyek RYCAM, sampai angkat topi.
“Inovasi dari akar rumput seperti ini yang dibutuhkan dunia. Anak muda Indonesia menunjukkan kalau perubahan iklim bisa dilawan dari sawah!”
Sementara itu, Kustiwa Adinata dari JAMTANI menyebut YCFC bukan sekadar lomba.
“Ini gerakan perubahan. Kita ingin petani muda bukan cuma pekerja lahan, tapi jadi wirausahawan tangguh yang menciptakan masa depan pertanian berkelanjutan.”
Bukan cuma dari Jawa Barat, kelompok Day6 dari Tana Toraja juga bikin heboh lewat inovasi Hybrid Mulch, mulsa organik dengan nutrisi tambahan yang bisa menekan efek pemanasan global.
Tapi… sorotan tetap tertuju ke Pangandaran! Daerah pesisir selatan Jawa Barat ini kini mulai dijuluki sebagai “Lumbung Gagasan Hijau Nusantara” tempat lahirnya ide-ide cerdas anak muda yang bukan hanya bisa bercocok tanam, tapi juga berpikir global.
Menurut Tandu Ramba, perwakilan RYCAM MPM, semangat kolaborasi jadi kunci utama kesuksesan YCFC.
“Baik di Timur maupun di Barat, anak muda Indonesia sudah buktikan bahwa bertani bukan profesi masa lalu, tapi aksi masa depan untuk menyelamatkan bumi.”
Para juara YCFC 2025 bakal menerima dana implementasi Rp15 juta untuk mewujudkan ide-ide mereka selama lima bulan, sampai 31 Maret 2026. Tapi nilai sesungguhnya bukan di uangnya, melainkan kesempatan untuk menjadikan pertanian sebagai jalan hidup baru yang keren dan berdampak.
Dari ide yang lahir di gubuk bambu, sampai terdengar di ruang konferensi internasional kisah petani muda Pangandaran ini jadi bukti bahwa inovasi gak kenal latar belakang.
Buat yang belum sempat ikutan, siap-siap! RYCAM sudah ngumumin kalau Young Cool Farmers Challenge Season 2 bakal digelar tahun 2026 dengan jangkauan lebih luas dan tantangan yang makin “greget”!
Kisah inspiratif para pemenang bisa kamu pantau di laman resmi dan media sosial rycam.id. Siapa tahu, ide gilamu tentang pertanian bisa jadi gebrakan besar selanjutnya!
Editor : Irfan Ramdiansyah
 
                          
                                      
                                      
                                      
                                      
                      
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                                 