get app
inews
Aa Text
Read Next : Terkendala Gangguan Server, Emak-emak Rela Antri Berebut Nomor Urut Pendaftaran PPDB

Tampar Pejabat Pencitraan! Siswa SMAN 1 Pangandaran Bukti Nyata Kepedulian Cuma Modal Seribu!

Kamis, 30 Oktober 2025 | 11:24 WIB
header img
Tampar Pejabat Pencitraan! Siswa SMAN 1 Pangandaran Bukti Nyata Kepedulian Cuma Modal Seribu! ( Foto: iNewsPangandaran.id)

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Ketika banyak pejabat sibuk berbagi senyum di depan kamera sambil bicara soal kepedulian sosial, para pelajar di SMAN 1 Pangandaran diam-diam sudah melakukannya tanpa panggung, tanpa sorotan, tanpa pencitraan. Mereka cukup bermodal seribu rupiah setiap hari, tapi maknanya jauh lebih besar dari sekadar ucapan manis di podium.

Melalui gerakan Rereongan Poe Ibu atau yang lebih akrab disebut Sapoe Seribu, semangat gotong royong kini benar-benar hidup di lingkungan sekolah.

Gerakan yang digagas lewat surat edaran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ini bukan sekadar ajakan formal, tapi sudah menjelma jadi rutinitas yang tulus dilakukan siswa dan guru setiap pagi.

Setiap hari, sebelum bel pertama berbunyi, celengan-celengan kecil berkeliling dari satu kelas ke kelas lain. Satu per satu, tangan-tangan muda itu menyelipkan uang seribu rupiah tak ada paksaan, tak ada pamrih, hanya rasa ingin membantu sesama.

“Program ini sangat baik, karena membantu teman-teman yang membutuhkan. Jadi tidak keberatan dengan program Poe Ibu ini,” ujar Ayu, siswi kelas 12 SMAN 1 Pangandaran.

“Dengan adanya ini, kalau ada teman yang sakit atau tertimpa musibah, kita gak perlu lagi iuran dadakan. Dan juga gak diwajibkan, tapi kami sadar manfaatnya besar,” tambahnya tulus.

Dana yang terkumpul kemudian dikelola secara transparan oleh perwakilan siswa dan guru. Setiap rupiah disetorkan ke rekening tabungan khusus sekolah, lengkap dengan laporan rutin yang ditempel di papan pengumuman. Di sinilah kejujuran dan tanggung jawab diajarkan bukan lewat ceramah, tapi lewat tindakan nyata.

“Gerakan Rereongan Poe Ibu di sekolah kami sudah berjalan sejak adanya surat edaran dari Gubernur Jawa Barat,” ungkap Sukirman, Kepala SMAN 1 Pangandaran.

“Alhamdulillah semuanya berjalan baik. Ini bukan sekadar menabung, tapi juga pendidikan karakter dan solidaritas sosial. Uang yang terkumpul digunakan membantu siswa yang membutuhkan, terutama yang kurang mampu atau tertimpa musibah. Meski tidak diwajibkan, kesadaran siswa tinggi karena mereka tahu manfaatnya besar, ini tabungan mereka sendiri untuk kepentingan bersama,” jelasnya.

Kini, Sapoe Seribu bukan sekadar program, tapi jadi simbol kecil bahwa perubahan bisa dimulai dari niat baik dan uang receh. Di tengah zaman di mana kepedulian sering dijadikan konten, anak-anak sekolah ini justru memberi contoh bahwa berbagi tak butuh “viewer” dan “like”.

Mereka tidak bicara besar soal empati, tapi membuktikannya setiap pagi lewat celengan kecil di meja kelas.

Ironisnya, sementara sebagian orang dewasa masih sibuk meributkan dana bansos dan citra sosial, anak-anak di SMAN 1 Pangandaran justru menyalip mereka dalam pelajaran moral.

Ternyata, yang benar-benar paham makna gotong royong bukan mereka yang berjas dan berdasi tapi mereka yang masih mengenakan seragam putih abu-abu, dengan seribu rupiah dan hati yang jauh lebih bersih.

Editor : Irfan Ramdiansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut