Warga Pangandaran Tak Perlu Lagi ke Kota! RSUD Pandega Siap Layani Cuci Darah di Rumah Sendiri

PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Kabar gembira berhembus dari RSUD Pandega Pangandaran. Harapan ribuan warga yang selama ini harus bolak-balik ke luar daerah demi menjalani cuci darah akhirnya bakal terwujud.
Ya, rumah sakit kebanggaan masyarakat Pangandaran ini tengah bersiap membuka layanan dialisis (cuci darah), dan kini tinggal selangkah lagi menuju operasional penuh.
Langkah penting itu ditandai dengan visitasi resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Senin (13/10/2025).
Tim verifikasi datang langsung untuk menilai kesiapan instalasi dialisis Pandega, mulai dari dokumen, tenaga medis, sampai fasilitas ruangan yang disebut-sebut sudah setara rumah sakit besar di kota.
Tak tanggung-tanggung, rombongan tim visitasi terdiri dari Kemenkes RI, Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran.
Mereka menyisir tiap sudut ruang, memastikan semua alat dan sistem bekerja sesuai standar nasional.
Hasilnya? Pandega dinilai siap tempur! Semua sarana, prasarana, dan sumber daya manusia telah memenuhi kriteria pelayanan dialisis yang aman dan berkualitas.
Langsung saja, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.
“Selama ini banyak warga kita yang harus keluar daerah hanya untuk cuci darah. Ini langkah besar! Kini mereka bisa berobat tanpa meninggalkan keluarga dan tanpa keluar ongkos besar,” ujar Citra dengan nada lega.
Sementara itu, sang motor penggerak di balik kemajuan ini, Direktur RSUD Pandega, dr. Hj. Titi Sutiamah, MM, menegaskan bahwa layanan dialisis bukan sekadar fasilitas baru, tapi bukti nyata komitmen Pandega menghadirkan pelayanan kesehatan merata dan manusiawi.
“Visitasi ini jadi tonggak penting sebelum kami benar-benar membuka layanan cuci darah. Semoga secepatnya bisa diresmikan agar masyarakat tak perlu jauh-jauh lagi untuk terapi rutin,” tutur dr. Titi dengan senyum optimistis.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh tim dari Kemenkes, PERNEFRI, dan Dinas Kesehatan yang sudah memberi arahan dan masukan demi penyempurnaan layanan.
“Kami belajar banyak dari proses ini. Tujuan kami cuma satu: memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Pangandaran,” tambahnya.
Bagi masyarakat yang selama ini harus ke Tasikmalaya, Banjar, atau Ciamis hanya untuk cuci darah, hadirnya layanan dialisis di Pandega bak oase di tengah perjalanan panjang pengobatan.
Tak perlu lagi bangun subuh, menempuh perjalanan jauh, atau menanggung biaya transportasi tambahan semuanya bisa dilakukan di rumah sendiri.
Kini, tinggal menunggu waktu peresmian. Jika semua berjalan lancar, RSUD Pandega Pangandaran resmi menjadi rumah sakit rujukan dialisis pertama di kawasan pesisir selatan Jawa Barat. Langkah besar menuju kemandirian layanan kesehatan daerah sudah di depan mata.
Editor : Irfan Ramdiansyah